Pilkada Sumbar 2020
Terjun di Pilkada Solok 2020, Epyardi Asda Buat Tim untuk Seluruh Nagari
aya senang banget dapat nomor urut 2 ketika itu, karena memang sebelumnya saya mohon kepada Allah untuk mendapatkan nomor urut 2 tersebut
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Solok, Epyardi Asda - Jon Firman Pandu mendapatkan nomor urut 2 saat pengundian nomor urut oleh KPU Kabupaten Solok, Kamis (24/9/2020) lalu.
Bagi Epyardi Asda, nomor urut dua memiliki arti tersendiri.
• Bagi-bagi Tugas Mahyeldi dan Audy Saat Kampanye Pilgub Sumbar, Mochlasin: Audy Fokus di Solok Raya
• Gaet Pemilih Milenial, Tim Pemenangan Paslon Erman-Marfendi Adakan Malam Minggu Bareng
"Saya senang banget dapat nomor urut 2 ketika itu, karena memang sebelumnya saya mohon kepada Allah untuk mendapatkan nomor urut 2 tersebut," ujar Epyardi Asda, Jumat (9/10/2020).
Ia mengatakan, angka dua lazimnya bermakna Victory (inggris) yang berarti kemenangan.
"Kan Victory, kemenangan. Kita istilahnya salam dua jari, salam kemenangan," tutur Epyardi Asda.
Kandidat dengan nomor urut 2 ini menyatakan, sudah lebih dari 15 tahun dikenal oleh masyarakat.
Dalam pelaksanaan kampanye, gerakan yang ia lakukan selain mengundang tokoh-tokoh per nagari dan komunitas, dia juga membuat tim untuk seluruh nagari.
"Tim yang terbentuk saya undang ke rumah, saya minta mereka menjadwalkan kunjungan saya ke masing-masing nagari mereka," tutur Epyardi Asda.
Setelah itu, tim menyusun jadwal Epyardi Asda.
Diyakininya, tim pasti lebih paham dan kenal dengan tempat mereka tinggal.
Untuk jumlah tim, kata Epyardi Asda, tergantung besar kecilnya nagari itu.
Namun tiap TPS minimal 5 orang, jika desa/nagarinya ada 10 TPS, maka akan ada tim sebanyak 30 hingga 50 orang.
Maju Pilkada Kabupaten Solok, Epyardi Asda didampingi Jon Firman Pandu.
Dia menyebut ada sejumlah kriteria mencari pasangan di Pilbup Solok hingga menjadikan politisi Gerindra itu sebagai pendampingnya.
Epyardi Asda mengaku memilih sendiri siapa yang layak dan pantas untuk menjadi wakil bupati.
"Saya melihat dan memilih orang-orang yang masih polos, belum terkontaminasi pemikirannya dengan proyek, KKN, dan janji bohong kepada masyarakat," tegas Epyardi Asda.
Selanjutnya ia memilih orang-orang yang di mata masyarakat itu minim cacatnya sehingga tidak memberatkan dirinya dalam menghadapi Pilkada.
Bagi dia, lebih baik pasangan yang kurang dikenal, daripada dikenal tapi banyak bohongnya, banyak cacatnya, dan banyak janji tapi itu tidak dipenuhi.
Atau selama ini sudah ada jabatan tapi tidak ada berbuat ke masyarakat.
"Menurut saya itu sebuah kejelekan atau negatif yang dimiliki orang itu, itu memberatkan diri saya untuk mengkampanyekan pasangan ini," jelas Epyardi Asda.
Terkait program kerja, Epyardi Asda menyatakan sudah menyusun bersama tim kampanye.
Ia mengatakan, programnya tidak muluk-muluk, yang penting kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
"Program kerja tidak muluk-muluk dengan tagline mambangkik batang tarandam, menjadikan Kabupaten Solok sebagai kabupaten terbaik di Sumatera Barat," terang Epyardi Asda. (*)