Demo UU Cipta Kerja

Polisi Dalami Dugaan Tindak Anarkis Saat Demo di Padang, Disinyalir Ada yang Datang dari Luar Kota

Pihak kepolisian terus mendalami siapa saja yang ikut saat tindakan pelemparan batu pada demo di sekitar Kantor DPRD Sumbar, Kamis (8/10/2020).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Massa yang menunaikan Salat Maghrib disela-sela aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja berlanjut di Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Jumat (9/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pihak kepolisian terus mendalami siapa saja yang terlibat dalam tindakan anarkis seperti pelemparan batu pada aksi demo di sekitar Kantor DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (8/10/2020).

Mereka tersebut diduga yang turut berdatangan saat aksi demo tolak Undang-undang Omnibus Law (UU Cipta Kerja) di sekitar Gedung wakil rakyat Provinsi Sumbar.

Hal itu dikemukakan oleh Kapolresta Padang AKBP Imran Amir menjawab wartawan, Jumat (9/10/2020).

Selanjutnya, aparat kepolisian memaksa massa untuk mundur dan segera membubarkan diri lewat tembakan gas air mata.

Aparat Amankan 168 Orang di Jalan Dekat Kantor DPRD Sumbar, Ikut Terjaring 5 Perempuan

Rincian Pasal UU Cipta Kerja, Pemerintah Sebut Jamin Hak-hak Buruh, Kontrak dan Outsourcing

"Mereka (remaja) yang kemarin sudah diberitahukan kepada orang tua dan pihak sekolah," kata kapolresta. ujar Kapolresta Padang AKBP Imran Amir.

Sebelumnya, pada Kamis (8/10/2020) terjadi keributan antara remaja berseragam SLTA dengan pihak kepolisian.

Pada hari Kamis itu, sebanyak 84 orang diamankan di Polresta Padang pada Kamis (8/10/2020) kemarin.

Kemudian, pada Jumat (9/10/2020) kembali diamankan sebanyak 168 orang dibawa ke Mako Brimob di Padang Sarai.

Pihaknya mensinyalir di antara para remaja ada yang datang dari luar Kota Padang, antara lain dari Kabupaten Padang Pariaman dan Dharmasraya.

Selain itu, diungkapnya, para remaja yang melakukan aksi diduga juga telah disiapkan makanan oleh seseorang atau pihak tertentu.

Karenanya, AKBP Imran Amir menduga bahwa remaja tersebut terkoordinir untuk datang ke kantor DPRD Sumbar untuk melakukan chaos.

"Pada hari ini (Jumat 9/10/2020 red) kami menambah personel untuk melakukan penjagaan di DPRD Sumbar, kemarin ada 1250 ribu personel dan pada hari ini ada 1500 personel," sebut kapolresta.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved