Penanganan Covid
RSUD Rasidin Padang Terkendala Tenaga Kesehatan, Direktur: Antisipasi Sistem Rujukan Ke RS Lain
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Padang, Herlin Sridiani mengatakan sejak Agustus sampai saat ini terjadi lonjakan kasus covid-19 di Pa
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Padang, Herlin Sridiani mengatakan sejak Agustus sampai saat ini terjadi lonjakan kasus covid-19 di Padang.
Menurutnya, setiap harinya rata-rata ada 120 orang yang dilakukan pemeriksaan di IGD Rasidin Padang.
Setelah hasil swab tenggorokan positif covid-19, maka tenaga puskesmas akan membawa ke IGD RSUD rasidin.
"Jika tidak ada gejala, usianya masih muda, kita arahkan ke tempat Karantina, seperti BKPSDM dan Rumah Nelayan Pasie Nan Tigo ataupun bisa isolasi mandiri," kata Herlin Sridiani, Rabu (7/10/2020).
Sementara pasien covid-19 yang dirawat inap, apabila ada komorbid atau penyakit lainnya.
Kemudian pasien bergejala, dan pasien yang usianya diatas 50 tahun maka dirawat inap di RSUD Rasidin.
• Kesembuhan Pasien Covid-19 di RSUD Rasidin Padang Capai 96 Persen, Direktur Ungkap Rahasianya
• Kasus Corona di Padang Melonjak, Wawako Sebut Pemko Siapkan 30 Ruangan Lagi di RSUD Rasidin
"IGD kita dalam seharinya rata-rata layani 120 orang, sebelum Agustus hanya 15 sampai 30 orang, peningkat kasusnya sangat signifikan," ujar Herlin Sridiani.
Herlin Sridiani mengatakan peningkatan kasus covid-19 di Padang juga berdampak pada penuhnya kapasitas ruangan tempat tidur.
"Ada 70 tempat tidur yang tersedia semua penuh, karena kasus positif setiap harinya banyak," ujar Herlin Sridiani.
Menurutnya, RSUD Rasidin juga merencanakan penambahan kapasitas tempat tidur 20 lagi atau satu layanan.
"Namun terkendala dengan tenaga kesehatan, sebab penambahan ruangan, tenaga kita juga harus bertambah," ujar Herlin Sridiani.
Menurutnya, saat ini ada 300 orang tenaga medis maupun tenaga para medis di RSUD Rasidin.
"Tenaga medis ini dokter, ada 9 dokter spesial yang terlebiat angsung, kalau ada kasus diperuntuk ke dokter lain. Dokter umum melayani pasien di IGD ada 35," ujar Herlin Sridiani.
Menurutnya, jumlah tenaga kesehatan yang ada saat ini, hanya mampu untuk 70 kapsitas tempat tidur tersebut.
Herlin Sridiani mengatakan untuk antisipasi pasien rawat inap, maka dilakukan sistem rujukan koordinasi.
"Kalau penuh kita koordinasi dengan rumah sakit lainnya. Sistem rujukan ke rumah sakit yang ada kosong, RSUP M Djamil, SPH, dan RS Unand," tambah Herlin Sridiani.
Selain itu, penambahan kasus covid-19 di Padang juga hampir sama dengan kasus positif covid-19 yang sembuh. (*)