Pilkada Sumbar 2020
Paslon Erman-Marfendi Hadirkan Tagline 'Bukittinggi Hebat', Siapkan Kebijakan Berpihak kepada UMKM
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi nomor urut 2, Erman Safar-Marfendi hadirkan tagline Bukittinggi Hebat.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi nomor urut 2, Erman Safar-Marfendi hadirkan tagline Bukittinggi Hebat.
Jubir Paslon Erman-Marfendi, Maryuli Apindo mengatakan, pasangan ini memiliki visi menciptakan Bukittinggi hebat, bermartabat, inovatif dan religius.
Menurutnya, visinya itu dijabarkan dengan berbagai macam kebijakan lainnya pada misinya, dengan berbagai poin.
• Kampanye Saat Covid-19, Pasangan Erman Marfendi Disambut Antusias Warga Bukittinggi
Poin pertama, menciptakan program dan kebijakan yang berpihak kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Artinya berbagai kebijakan di Pemkot Bukittinggi nanti, kita inggin keberpihakan pada UMKM," kata Maryuli Apindo, Kamis (1/10/2020).
Menurutnya, Bukittinggi dari dulu dikenal sebagai kota perekonomian dan kota perdagangan.
"Kita ingin memberikan kepastian hukum, memberikan kenyamanan warga berusaha, karena Bukittinggi sejarah kota perekonomian," tambahnya.
• Pesan Gamawan Fauzi di Hari Jadi Sumbar ke-75, Singgung soal Rencana Pembangunan 25 Tahun ke Depan
Selanjutnya, menciptakan pendidikan yang berkarakter berbudaya dan agama.
Poinnya berupa membangun sumber daya manusia.
"Kita ingin anak Bukittinggi tidak melupakan falsafah kota, Adat Bersandi Syarak, Syarak Bersandi Kitabullah (ABS-SBK) menjadi landasan, kita ingin kembali kepada budaya dan agama," tambahnya.
Menurutnya, tidak hanya siswa, para pendidik atau guru juga menjadi perhatian pasangan nomor urut dua ini.
"Kita ingin itu seimbang, kita ingin anaknya saleh solehah dan tenaga pendidik juga diperhatikan kesejahteraannya," tambahnya.
• Weliansyah Sebut Semen Padang FC Perlu Dievaluasi Meski Menang Lawan PSP Padang
Selanjutnya, hadirkan pelayanan kesehatan yang adil dan prima.
Menurutnya, saat sosialiasasi, banyak yang mengeluhkan soal akses kesehatan yang kurang adil dan layanan kurang prima.