Syaiful Bersyukur Diberi Hadiah Sepeda, Sudah Jualan Telur Asin Sejak 1990
Dia mengaku begitu senang saat mendapat hadiah berupa sepeda tersebut dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Sumbar.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Biasanya dalam sehari di luar suasana pandemi, Syaiful mampu menjual 60 hingga 70 butir sehari.
"Sekarang cuma 30 butir sehari. Kadang 25 butir. Harga per butir Rp5.000. Untung kalau habis Alhamdulillah, untung Rp2.000 per butir," terang Syaiful.
Telur asin yang dijual Syaiful diproduksi oleh tetangganya di Seberang Padang.
"Orang sebelah rumah bikin, saya cuma jualan. Daripada duduk-duduk di rumah, lebih baik keliling. Badan sehat, rezeki ada," ucap Syaiful.
Bagi Syaiful berjualan telur asin adalah pekerjaan yang cukup santai.
Meski begitu, ia mengaku sedikit kesusahan berjualan kalau hujan.
"Kadang ke halte sekitar. Kalau pulang nanti, ada aja yang mengantarkan jas hujan," ucap Syaiful.
Syaiful menyatakan, tak hanya dirinya, istrinya juga sudah mendapat dana bantuan.
Dana bantuan tersebut digunakan untuk menjual aneka kue anak-anak di rumah.
"Ini cukup membantu saya. Berjualan hanya malam hari, karena kaki sudah tak sanggup lagi, Alhamdulillah ada rezeki," tutur Syaiful. (*)