Jatuh Bangun Kembangkan Usaha Konveksi Anasrizal, Bersyukur Ada Program Kemitraan CSR Semen Padang
Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang yang sukses melakoni usaha konveksi tas di Kota Padang.
“Hanya dalam waktu 19 bulan saya bisa melunasinya. Begitu lunas, saya pun kembali mengajukan pinjaman untuk periode kedua dengan besar modal yang dipinjaman CSR Semen Padang lebih dari dua kali lipat dengan pinjaman pertama, yaitu sebesar Rp15 juta. Kata pihak CSR Semen Padang ketika itu, saya bisa dapat pinjaman modal Rp15 juta, karena grafik usaha saya cukup bagus. Saya pun senang ketika itu,” bebernya.
Seriring pendapatan meningkat dan bertamabahnya jumlah pinjaman, usahanya kian berkembang dan pesanan dari berbagai intansi dan toko tas pun juga meningkat. Bahkan, ketika itu Ia pun sudah bisa mempekerjakan tiga orang karyawan dengan keuntungan bersih Rp3 juta sebulan.
Padahal sebelum dapat pinjaman dari CSR semen Padang, rata-rata keuntungan hanya cukup untuk makan, yaitu di kisaran Rp1,5 juta per bulan. Tak puas dengan perkembangan usahanya yang terus menanjak, Anasrizal kemudian kembali mengajukan pinjaman ke CSR Semen Padang untuk ketiga kalinya.
Pada pinjaman ke tiga tersebut, jumlahnya mencapai Rp30 juta. Setelah lunas, Ia pun kembali mengajukan pinjaman sebesar Rp40 juta, dan Rp50 juta untuk tahap kelima. Uang dari pinjaman itu dibelikannya ke mesin jahit sebanyak tiga unit dengan merek Brader dan Tipical yang merupakan mesin jahit kualitas bagus. Sedangkan sisanya, digunakan untuk membeli bahan tas.
"Semua pinjaman saya gunakan untuk mengembangkan usaha. Bahkan tak ada satu persen pun yang digunakan untuk biaya makan,” bebernya. Seiring bertambahnya pinjaman, jumlah pekerja pun juga ikut bertambah. Bahkan saat ini jumlah tenaga kerja di konveksi milik Anasrizal itu berjumlah 10 orang.
Semua pekerjanya merupakan orang kampungnya di Sungai Limau. Untuk pendapatan bersih dari usaha konveksi ini, rata-rata Rp10 juta per bulan. “Alhamdulillah, berkat usaha konveksi ini saya pun juga bisa memberikan pendidikan yang tinggi untuk anak-anak saya,” bebernya.
Ekspansi ke Kuliner
Tinggal dan berusaha di Jalan Veteran yang merupakan jalur lintas yang cukup padat, ternyata menjadi peluang bagi Anasrizal dan keluarganya untuk terus maju dan berkembang. Bahkan seiring perkembangnya usaha konveksi Tas Baceno, Ia pun perlahan-lahan namun pasti, juga melakukan ekspansi ke usaha lainnya, yaitu kuliner.
Bahkan, saat ini Anasrizal sudah punya rumah makan Mak Yuih yang lokasinya berada di samping kiri tempat usaha konveksi Tas Baceno. “Rumah makan itu dikelola oleh istri dan anak saya. Semua karyawan di Rumah Makan Mak Yuih juga orang kampung saya," ungkap Anasrizal.
Bertahan di Tengan Pandemi
Di tengah pandemi saat ini, usaha konveksi Tas baceno, Anasrizal memang tak begitu mulus, namun untuk bisa tetap bertahan, Ia pun terpaksa merumahkan beberapa orang karyawannya. Namun begitu pandemi ini berakhir, Ia pun akan kembali mempekerjakan karyawan yang telah dirumahkan tersebut.
"Selama ini, konveksi Tas Baceno hanya melayani pesanan instansi, seperti tas untuk seminar, pertemuan dan lainnya. Jadi karena pandemi, hampir semua instansi tidak ada lagi mengadakan seminar, dan tentunya berdampak kepada usaha saya. Makanya untuk sementara, karyawan saya rumah kan dulu," katanya.
Namun begitu, Ia masih bersyukur, karena masih ada usaha rumah makan yang bisa menopang kebutuhannya sekeluarga. "Rumah Makan Mak Yuih ini siang hingga sore saya manfaatkan untuk jualan nasi, malamnya saya manfaatkan untuk jual lontong malam. Ini dilakukan, agar ekonomi saya tetap survive di tengah pandemi saat ini," ujarnya.
Sementara itu, istri Anasrizal bernama Yusni Mardalena, menyebut selain rumah makan, Ia pun juga mempunyai sejumlah aset berupa satu unit rumah di Muaro Kasang, dan satu bidang tanah di Jalan Bypass Pariaman dan di Ketaping. Untuk luas bidang tanah tersebut, masing-masing 300 meter persegi.
"Apa yang ada saat ini merupakan buah dari kerja keras suami saya yang selama tiga dekade, terus berusaha untuk maju dan berkembang. Dan tentu semuanya itu juga dibarengi dengan doa kepada Allah SWT. Alhamdulillah, doa yang kami panjatkan kepada Yang maha Kuasa itu dijabahNya. Alhamdulillah,” kata Yusni.(*)