Jatuh Bangun Kembangkan Usaha Konveksi Anasrizal, Bersyukur Ada Program Kemitraan CSR Semen Padang

Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang yang sukses melakoni usaha konveksi tas di Kota Padang.

Editor: afrizal
istimewa
Anasrizal, pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) yang mendapat pinjaman modal usaha melalui Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang sukses melakoni usaha konveksi tas di Kota Padang.  

Usaha istri mencari langganan pun membuahkan hasil. Usaha konveksinya pun perlahan-lahan mulai bangkit. Meski tak berkembang, tapi sebagian dari hasil usaha tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun di pertengahan 1989, usaha yang baru mulai bangkit itu kembali diterpa persoalan pendapatan yang tak sesuai dengan kebutuhan, hingga akhirnya Anasrizal pun terpaksa menjadi pelaku usaha konveksi musiman. 

"Maksudnya, saya buat tas hanya ketika tahun ajaran baru sekolah. Di luar itu, saya kembali bekerja dengan kakak saya. Maklum, ketika itu saya masih gamang untuk mandiri, meskipun istri sudah memotivasi dan juga ikut membantu saya untuk mencari toko tas langganan yang menampung tas yang saya produksi. Istri pun ketika itu juga mengerti kenapa saya kembali bekerja dengan kakak saya,” ucap Anasrizal. 

Sebelum usaha konveksinya besar seperti sekarang ini, Anasrizal pun mengatakan bahwa dia sudah empat kali jatuh bangun. Penyebabnya, selain tidak punya modal yang cukup besar, persaingan pasar ketika itu juga sulit. Bahkan tak mudah untuk meraih simpati pemilik toko yang mau menampung tas yang diproduksi. 

"Saya rasa tak hanya saya yang megalami hal seperti itu, pelaku usaha lainnya juga demikian. Namun saya terus sabar dan tak mau menyerah,” katanya. Merasa tak ada kemajuan, akhir 1997 ia pun pindah ke Jalan Veteran. Aura usaha pun mulai bersinar di tempat yang baru. Bahkan, satu persatu pelanggan pun didapat. 

Kendati begitu, keuntungan yang didapat hanya cukup untuk biaya kebutuhan sehari-hari, dan belum bisa digunakan untuk menambah modal usaha. Tak sampai satu tahun lamanya di tempat yang baru, tawaran dari sebuah distributor tas di Pasar Raya Padang pun datang dan mereka siap mendukung semua kebutuhan bahan baku untuk membuat tas, asalkan semua tas yang diproduksi harus dijual kepada distributor tersebut. 

Tawaran tersebut dengan senang hati langsung diterima Anasrizal. “Tapi untungnya kecil, karena semua kebutuhan seperti bahan baku untuk tas itu harganya naik 5 persen untuk 1 bulan. Meski begitu, saya gak pikir panjang menerima tawaran tersebut. Namanya merintis harus seperti itu,” bebernya. 

Jadi Mitra Binaan CSR Semen Padang 

Usaha Anasrizal untuk merintis konveksi tas terus menampakkan hasil. Bahkan, Ia pun terus intens mencari pinjaman modal usaha kepada berbagai bank. Namun karena prosesnya cukup rumit, keinginan untuk mendapatkan pinjaman dari bank gagal, hingga akhirnya di tahun 2003, dirinya mendapat informasi adanya pinjaman lunak dari Semen Padang

Namun ketika itu, Ia pun tidak tahu bagaimana carannya, dan gak tahu kemana dan kepada siapa bertanya tentang pinjaman lunak dari Semen Padang tersebut. Bahkan beberapa pelaku usaha yang mengaku mendapat pinjaman modal dari Semen Padang, juga enggan menunjukkan bagaimana proses peminjamannya. “Begitulah sulitnya, minta tunjuk ajar pun orang tak mau ketika itu,” kenangnya. 

Meski tak ada yang mau memberitahu, yang namanya rezeki sudah ada yang mengatur. Di awal tahun 2004, Anasrizal bertemu denan seorang karyawan PT Semen Padang yang sudah pensiun beberapa tahun lalu. Namanya Syafrizal, dan dia merupakan teman sekolah adiknya. 

“Saya bertemu Syafrizal saat dia hendak makan siang di rumah makan samping tempat usaha saya ini. Kemudian saya disapanya dan diajak makan. Saya menolak ketika itu. Setelah usai makan, didatangi saya dan ngobrol-ngobrol. Awalnya saya lupa dengan Safrizal, tapi setelah disebut dia teman adik saya Aziz, saya jadi ingat,” ujarnya. 

Anasrizal kemudian menanyakan kepada Syafrizal kerjanya di mana. Kemudian dia jawab di Semen Padang, sehingga dirinya langsung menanyakan soal program pinjaman lunak di Semen Padang. Gayung pun bersambut, ternyata Syafrizal merupakan orang yang tepat di saat dirinya sedang membutuhkan bantuan pinjaman lunak untuk memodali usahanya. 

"Pinjaman lunak di Semen Padang itu ternyata bagian dari pekerjaan Syafrizal. Dengan senang hati, Syafrizal langsung membantu saya, termasuk membantu membuatkan surat permohonan pinjaman modal usaha ke Semen Padang,” katanya. 

Sejak 2004 hingga sekarang, sudah lima kali Anasrizal mendapatkan pinjaman modal usaha dari CSR Semen Padang. Pada pinjaman pertama tahun 2004, yaitu sebesar Rp7 juta dengan lama cicilannya 2 tahun. Semua pinjaman itu dimanfaatkannya untuk beli bahan tas. Begitu modal usaha sudah ada, hubungan Anasrizal dengan distributor tas di Pasar Raya pun juga berakhir. 

Namun di balik itu, pesanan pembuatan tas untuk seminar dari berbagai instansi pun mulai meningkat dan sejalan dengan pendapatannya, sehingga tak butuh waktu 2 tahun bagi Anasrizal untuk melunasi pinjaman ke CSR Semen Padang

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved