Banjir di Kota Padang
Problem Banjir Kota Padang, Pengamat Lingkungan Hidup Unand Beberkan Dua Penyebab
Pengamat bidang lingkungan menilai banjir menyusul hujan deras mengguyur Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Menurut dia, dalam sejarahnya daerah tersebut merupakan rawa yang ditimbun oleh beton.
"Kalau ditimbun, tentu airnya keluar. Jadi seharusnya, jangan ditimbun," sebutnya.
Pemerintah, kata Ardinis Arbain, harus melakukan penambahan dan pelebaran drainase dan saluran air.
Kemudian mengikuti penataan ruang, pemanfaatan ruang dengan sempurna.
"Jika membuat bangunan harus memperhatikan aliran air, dan jagalah daerah yang tempat air mengalir, jangan ditimbun," pesan Ardinis Arbain.
Sejumlah Titik Banjir
Dilansir TribunPadang.com, bencana banjir melanda Kelurahan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, pada Kamis (10/9/2020).
Lurah Jondul Rawang, Andi Amir mengatakan, pada Kamis siang banjir di daerahnya sudah surut.
Menurutnya, banjir terjadi sekitar 03.00 WIB dini yang merendam sembilan RW dengan ketinggian sekitar 1 sampai 1,5 meter.
• Banjir Rendam Jalan Bypass Lubeg Padang, Warga: Tolong Saluran Air Dikembalikan Seperti Semula
• Banjir di Padang Terpantau di 9 Titik, Paling Parah di Jondul Rawang, Ketinggian Air 1,5 Meter
"Saat ini sudah surut, sekitar pukul 11.00 WIB. Sekarang sedang dilakukan pembersihan saja," kata Andi Amir.
Menurutnya, sekitar 570 rumah yang digenangi banjir.
Serta beberapa warga di RT 1 RW 9 ikut diungsikan menggunakan perahu karet.
"Cuma sekarang sudah dapat bantuan makanan dari Dinas Sosial Padang, dan mereka sudah kembali ke rumah," ujarnya.
• Tiap Hujan Deras Selalu Banjir, Elimita Berharap Saluran Air di Gunung Pangilun Diperlebar
• BREAKING NEWS: Banjir Landa Kota Padang, BPBD: Hujan Terjadi Sejak Dini Hari
Andi Amir mengatakan, saat ini di sepanjang jalan perumahan dipenuhi lumpur.
"Untuk mengatasinya sudah didatangkan Dinas Pemadam Kebakaran untuk penyemprotan," tambahnya.
Andi Amir mengatakan, banjir memang rawan terjadi dan masih jadi persoalan di kelurahan tersebut.
"Dinas PU sedang melakukan penggalian sedimen dua minggu belakangan untuk antisipasi banjir, cuma karena hujan deras lagi," tambahnya. (*)