Pemerintah Masa Presiden Soekarno Dikabarkan Utang 400 Kg Emas dari Saudagar Aceh, Ada Bukti Cek

Pemerintah Indonesia kala masih dipimpin oleh Presiden Soekarno dikabarkan pernah berutang kepada saudagar Aceh senilai 400 Kilogram/Kg emas.

Editor: Emil Mahmud
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Iwan Gayo dan bukti cek pinjaman 400 Kg emas yang dipinjam Pemerintah RI di masa Soekarno. 

Pengusaha asal Aceh itu bernama Teuku Markam, yang rela menyumbang sampai 28 Kg emas saat awal pembangunan Monas.

Monas dibangun Tahun 1961 dan dalam sejarahnya merupakan proyek kebanggaan Presiden Soekarno. Pembangunan Tugu Nasional ini dimaksudkan demi kebesaran Bangsa Indonesia.

Saat itu selain Monas, Soekarno juga membangun proyek-proyek mercusuar seperti Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Sarinah, hingga Gelora Olahraga Senayan (GBK).

Diberitakan Harian Kompas, 17 April 2019, Pembangunan Monas bahkan sempat terbengkalai pada 1966-1972 karena pasang surut politik setelah peralihan kekuasaan ke rezim Orde Baru.

Pada 1972, tercatat total biaya pembangunan Tugu Monas mencapai Rp 358.328.107,57.

Anggaran yang cukup besar untuk proyek Monas memaksa Soekarno mencari para dermawan dari penjuru Tanah Air.

Salah satu bagian paling menarik dari Monas adalah emasnya yang berbobot lebih 30 kilogram. Seorang pengusaha asal Aceh, Teuku Markam, rela menyumbang sampai 28 Kg emas saat awal pembangunan Monas.

Pada puncak bangunan yang menjulang setinggi 132 meter, terdapat nyala obor yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi emas murni seberat 35 Kg (yang kini menjadi 50 Kg).

Uang patungan proyek Monas lainnya berasal dari sumbangan wajib pengusaha bioskop dari seluruh pelosok Tanah Air.

Sepanjang November 1961-Januari 1962 tercatat 15 bioskop menyumbang Rp 49.193.200,01. Bioskop Parepare, Sulawesi Selatan, misalnya, menyumbang Rp 7.700,60; bioskop Watampone, Sulawesi Selatan, Rp 1.364,20; dan bioskop Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rp 884.528,85.

Teuku Markam merupakan keturunan Uleebalang yang lahir tahun 1925 di Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara dan dinamai Teuku Marhaban.

Teuku Markam sendiri sudah lama dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan Soekarno.

Dia pernah berdinas di militer sebelum kemudian banting setir menjadi saudagar karena merasa tak cocok dengan dinas militer.

Dalam perjalanannya sebagai pengusaha kaya raya di awal kelahiran Republik, Teuku Markam banyak terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa.

Dia mendirikan perusahaan perdagangan bernama PT Markam dengan berbagai macam bisnis itu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved