APBD Padang Tahun 2021 Diperkirakan Turun, Wawako: Turun Sekitar 5,11 Persen
Jika dibandingkan dengan APBD tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp130,55 miliar atau turun sekitar 5,11 persen
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2021 mengalami penurunan.
Penurunan anggaran ini disebabkan adanya Covid-19,
Namun Pemko Padang tetap berusaha meningkatkan perekonomian di segala sektor.
• Pandemi Masih Jadi Acuan KUA-PPAS APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021
Pendapatan daerah pada APBD tahun 2021 diperkirakan yakni sebesar Rp2,55 Triliun.
"Jika dibandingkan dengan APBD tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp130,55 miliar atau turun sekitar 5,11 persen," ujar Hendri Septa, Selasa (8/9/2020).
Penurunan pendapatan daerah tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021 yang direncanakan sebesar Rp 870,40 M
PAD tersebut bersumber dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp649,99 M, retribusi daerah Rp85,40 M.
Lalu hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp20 M serta lain-lain PAD yang sah sebanyak Rp115 M
Selanjutnya, sumber pendapatan daerah lainnya, dari pendapatan transfer pada APBD 2021 yang ditargetkan sebesar Rp1,56 T.
Kemudian lain-lain pendapatan daerah yang sah pada APBD 2021 ditargetkan sebesar Rp116,34 M.
Hendri Septa menambahkan terdapat defisit anggaran pada APBD tahun 2021.
Rencana belanja secara keseluruhan Rp2,8 T, sehingga defisit diperkirakan sebesar Rp26,94 M.
"Defisit ditutupi dengan pembiayaan daerah Rp26,94 M. Sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran atau silpa pada APBD tahun 2021 sebesar 0 persen," ujarnya.
Hendri Septa mengatakan penurunan APBD itu tidak menjadi masalah, sebab pada tahun 2021 nanti, ekonomi Padang akan bangkit.
Menurutnya, Pemko Padang tetap memberikan bantuan kepada masyarakat, lebih kepada upaya memberikan stimulus peningkatan ekonomi.
"Nanti kita lihat bersama DPRD bagaimana ekonomi digairahkan lagi. Baik dengan memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat, terutama yang terdampak," ujarnya.(*)