Corona Sumbar

VIRAL Surat Terbuka Dokter Jantung untuk Gubernur Sumbar: Benteng Terakhir Hampir Kolaps

dokter jantung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang M Fadil berinisiatif menulis surat terbuka ke Gubernur Sumbar Irwan Prayitno

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona | Covid-19 

Mohon agar surat terbuka saya ini bisa membangkitkan tingkat kewaspadaan Bapak dan Ibu semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat saya,
dr. M. Fadil SpJP

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Barat Pom Harry Satria mengatakan, surat terbuka itu adalah suatu sikap yang menjadi masukan bahwa ketika tenaga kesehatan banyak terpapar, dampaknya masyarakat tidak terlayani untuk pelayanan kesehatan.

Akibatnya, imbuh Pom Harry Satria bahwa kuantitas dan kualitas pelayanan jauh berkurang.

"Itu sudah terbukti. Ada rumah sakit yang menutup layanan untuk sementara waktu. Dampaknya masyarakat akan berkurang kesempatannya mendapatkan pelayanan kesehatan," ucap Pom Harry Satria.

Pelayanan bukan hanya pelayanan kuratif, sebab dokter dan tenaga kesehatan bukan hanya di rumah sakit saja, melainkan juga di puskesmas dan lainnya.

"Konsekuensinya adalah kembali ke prinsip utama bagaimana memutus rantai penularan," kata Pom Harry Satria.

Pada kondisi pelayanan, ia mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam perubahan perilaku, yakni 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).

Namun di samping itu, masyarakat butuh panutan dari tokoh-tokoh yang bisa menjadi role model khususnya tokoh agama dan adat.

Selain perilaku 3M, masyarakat juga diminta menerapkan perilaku untuk terbuka menyampaikan kondisi kesehatannya.

"Kita tidak bisa menilai sepihak masyarakat tidak jujur, bisa jadi masyarakat tidak mengerti apa yang dimaksud dengan data yang dibutuhkan," terangnya.

Menurut Pom Harry Satria keterbukaan itu penting, ketika didapat keterbukaan itu dari masyarakat, petugas kesehatan akan bisa mengambil kesimpulan dicurigai terpapar covid atau tidak.

"Keterbukaan yang kita maksud bukan dalam artian ketidakjujuran masyarakat, tapi sampaikan saja apa adanya yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan," jelas Pom Harry Satria.

Dengan begitu, diharapkan bisa meminimalisir risiko yang dihadapi oleh petugas. (*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved