Kubus Apung di Banda Bakali Padang Kembali Dipasang, DLH: Akan Dilepas Sebelah Bila Debit Air Naik
Kubus apung yang berada di aliran Banda Bakali sudah kembali terpasang setelah rusak akibat diterjang air
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
"Kubus apung tersebut fungsinya untuk menjebak sampah agar tidak sampai ke muara atau bibir pantai," ujar Mairizon, Sabtu (18/7/2020).
Disebutkannya, fungsi utamanya adalah untuk menjebak sampah agar tidak sampai ke muara.
"Cuma itu fungsinya, tidak ada tambahan jaring apapun. Kubus itu yang berfungsi menjebak sampah, dan bukan berfungsi sebagai jembatan darurat," katanya.
Selanjutnya, akan ada pihaknya yang akan memungut sampah tersebut agar dimasukkan ke dalam truk sampah.
Setelah dikumpulkan, lalu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Aie Dingin.
Hal itu juga sebagai antisipasi adanya keluhan dari warga dan pedagang yang berada di bibir pantai muara.
Karena, pada saat hujan turun dan membuat sampah terkumpul di bibir pantai muara.
"Saat pasang naik, sampah yang ada di palung terbawa kembali bibir pantai. Jadi kita mengurangi itu," katanya.
"Untuk pemasangan kubus apung di sungai dekat jembatan Tamsis sudah menghabiskan dana Rp 400 juta," sebutnya.(*)