Corona Sumbar

Kenapa Biaya Tes Swab Corona di Sumbar Bisa Gratis? Ini Penjelasan Gubernur Irwan Prayitno

Biaya tes swab Covid-19 atau corona di Sumbar bisa gratis. Sehingga saat ini masyarakat tidak perlu panik ataupun khawatir.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat ditemui, Selasa (25/8/2020) 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Biaya tes swab Covid-19 atau corona di Sumbar bisa gratis. Sehingga saat ini masyarakat tidak perlu panik ataupun khawatir.

Pemerintah Provinsi Sumbar telah memiliki kemampuan testing untuk menekan penyebaran virus pandemi ini.

"Dukungan DPRD cukup besar. Kita oleh pemerintah, Kemendagri, Kemenkeu, dan Presiden, menyuruh kita relokasi dan refocusing terhadap anggaran yang sedang berjalan saat ini untuk fokus ke Covid-19," tutur Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Jumat (28/8/2020).

26 Tambahan Kasus Positif Corona di Sumbar Hari Ini dari 9 Daerah, Berikut Rinciannya

Pemprov, kata Irwan Prayitno, harus melakukan refocusing dan relokasi minimal 50 persen dari jumlah belanja modal pengadaan barang dan jasa.

"Sumbar mungkin sekitar Rp 600 miliar minimal, di bawah itu dapat sanksi dan tidak turun dana bagi hasil daerah dan sebagainya," tambah Irwan Prayitno.

Itu terus dipantau Kemendagri. Pemprov Sumbar juga memantau kota dan kabupaten untuk hal yang sama.

Uang itu digunakan untuk covid-19, termasuk BLT, fasilitas seperti APD, fasilitas laboratorium, rumah sakit covid yang dibuat di Pariaman dan juga membantu rumah sakit swasta.

Pesan Anggota DPRD Sumbar Afrizal yang Positif Corona: Masker Jangan Hanya Sampai Bibir

Dukungan pun juga datang dari BNPB, pihak ketiga, masyarakat perantau, perusahaan ataupun CSR.

Sehingga testing Pemprov bisa banyak bahkan bisa menggratiskan tes swab.

Apalagi pendekatan di laboratorium Unand itu ada namanya poll tes. Poll tes itu kalau 1.000 sampel bisa 200 atau 50 atau 8 saja yang diperiksa sehingga bisa menghemat biaya.

Kemudian, operasionalnya laboratorium Unand diawali dengan memakai dana Pemprov, alat PCR dari Pemko Padang dan pihak ketiga.

Bahkan, reagen yang harganya cukup mahal bisa dibeli dari Korea dan pakai dana Pemprov.

Gubernur Bahas Lonjakan Positif Corona di Sumbar, Irwan Prayitno: Tunggu Sanksi Perda

"Sekali beli saja, lalu untuk keduanya banyak dukungan dan bantuan dari pihak luar. Tidak perlu beli lagi untuk tahap kedua sampai saat ini," jelas Irwan Prayitno.

Jadi, tes swab di Sumbar gratis karena Sumbar melakukan penghematan sehingga bisa efisien dan efektif ditambah dukungan BNPB dan sebagainya.

Irwan Prayitno menambahkan, jika di Jakarta satu orang diperiksa di rumah sakit swasta hasilnya sekali tes bisa Rp 4 juta.

Tapi rata-rata Rp1,5 juta dan hasilnya keluar dalam waktu satu minggu.

Sumbar paling lama hanya dua hari. Bahkan sejak awal beroperasi, sudah banyak yang minta bantu.

Update Corona Dunia Per 28 Agustus 2020: Total 6 Juta Terinfeksi di AS dan Arab Saudi 311 Ribu

"Riau menyurati kita, Bengkulu Jambi dan juga Kepri. Itu kita bantu dan ketika bantu saya lapor ke BNPB," ungkap Irwan Prayitno.

Ketika membantu daerah lain, Sumbar juga dibantu oleh BNPB, bahkan mesin ekstraksi dua unit di laboratorium itu dibantu oleh BNPB dan banyak dari yang lain.

Sumbar juga membantu daerah lain di tingkat nasional, seperti Kalimantan Selatan, Surabaya yang saat itu baru mendirikan lab, tetapi tenaga dari Laboratorium FK Unand, dikirim per shift.

Tenaga laboratorium itu juga dibiayai dari dana Pemprov. Semua tenaga dibiayai hotel atau penginapan dan makan minumnya.

Sekarang hotel sudah berbagi, tenaga lab memberikan swab gratis sehingga secara bergiliran hotel memberikan tempat untuk tenaga laboratorium.

24 Tenaga Kesehatan RSUP M Djamil Padang Positif Corona, Sudah 1.000 Orang Dites Swab

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memberikan bantuan setiap bulannya sekitar Rp 5 juta untuk tenaga Laboratorium FK Unand.

Dulu awal-awal belum ada dana Kemenkes, sekarang sudah ada, tenaga laboratorium mendapat bantuan Rp 5 juta, sementara untuk pimpinan Rp15 juta.

"Pemprov juga memberikan insentif, satu spesimen Rp37.500. Itu dulu di awal, sekarang sudah Rp25 ribu."

"Kalau 3.000 spesimen saja satu hari dikalikan Rp25 ribu sudah Rp75 juta sehari. Mereka dapat itu, jadi dikumpulkan sebulan. Sehingga perbulan luar biasa dapat uangnya Rp5 juta plus-plus dengan mereka yang masih mahasiswa," terang Irwan Prayitno.

Setidaknya, sampai saat ini, untuk reagen dan sarana-prasarana lainnya masih dipersiapkan, stok pun masih banyak.

Dukungan datang dari banyak pihak melihat Sumbar telah banyak membantu secara nasional.

"Pemerintah pusat memberikan dukungan kepada kita secara maksimal. Apapaun yang diminta, Insya Allah akan dibantu," tutur Irwan Prayitno. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved