Corona Sumbar
24 Tenaga Kesehatan RSUP M Djamil Padang Positif Corona, Sudah 1.000 Orang Dites Swab
Sebanyak 24 tenaga medis yang bertugas di RSUP M Djamil Padang dinyatakan positif corona.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebanyak 24 tenaga medis yang bertugas di RSUP M Djamil Padang dinyatakan positif Corona.
Enam belas orang di antara mereka kini menjalani isolasi di tempat karantina BPSDM Provinsi Sumbar dan 8 dirawat di rumah sakit terbesar di Sumbar itu.
• Tak Ingin Terjadi Transmisi Corona di Sumbar Gubernur Irwan Prayitno: Perketat Pengawasan Perbatasan
• UPDATE Corona Sumbar 28 Agustus 2020, Tambah 27 Kasus Covid-19 Hari Ini, 20 Orang dari Padang
"Secara umum, kondisi semua mereka baik, cuma 8 orang dirawat karena ada penyakit penyerta," kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang, Gustavianof.
Lebih lanjut ia mengatakan, tenaga kesehatan tersebut diketahui positif Corona berdasarkan pemeriksaan swab tes yang selalu dilakukan oleh RSUP M Djamil terhadap seluruh tenaga kesehatan dan karyawan.
Tenaga kesehatan di M Djamil berjumlah sekitar 2.500 pegawai ditambah 1.000 dokter residen, dokter muda, dan lain-lain.
Jumlahnya lebih kurang 3.500 orang.
"Jumat lalu (21 Agustus) itu kita lakukan pemeriksaan terhadap 100 orang, sehingga dari pemeriksaan itu ditemukan dua tenaga kesehatan yang positif," kata Gustavianof.
Lalu dilakukan tracing terhadap yang kontak erat dan dilakukan pemeriksaan terhadap 300 orang tenaga kesehatan dan karyawan.
Dari hasil pemeriksaan itu ditemukan 22 kasus positif corona.
Setelah itu, dilakukan lagi pemeriksaan untuk 300 orang.
"Tidak ditemukan kasus. Kemudian, hari berikutnya Rabu (19 Agustus) diperiksa lagi, ada 200 orang tidak ditemukan lagi kasus."
"Hari ini diperiksa lebih kurang 200 orang lagi, berarti sudah 1.000 orang total tenaga kesehatan dan karyawan diperiksa di M Djamil," tutur Gustavianof.
Rencananya, RS M Djamil akan memeriksa secara keseluruhan sebanyak 3.500 tenaga kesehatan dan karyawan itu secara bertahap.
Ini merupakan langkah untuk memutus mata rantai penularan serta memberikan rasa nyaman kepada pasien dan keluarga.
"Ini memang bertujuan agar pasien dan masyarakat yang mendapatkan pelayanan di RS M Djamil merasa safety, aman dalam menerima pelayanan," terang Gustavianof.
Ia mengungkapkan, keseluruhan tenaga kesehatan yang positif bukan yang menangani pasien terinfeksi Covid-19.
Para medis itu berada di luar ruangan perawatan isolasi khusus corona, diduga terpapar dari luar.
Sehingga hal itu tidak menggangu pelayanan, karena yang terpapar kurang dari 1 persen.
"Sebanyak 1 persen itu beragam, dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pelayanan M Djamil tidak terganggu, sebab jumlah dokter spesialis saja ada sekitar 250 orang," ungkap Gustavianof.
Gustavianof menambahkan, langkah preventif yang dilakukan pihaknya saat ini, semakin memperketat orang-orang yang masuk ke M Djamil yakni harus patuh protokol covid.
Setiap orang yang masuk M Djamil wajib pakai masker.
Tidak akan ditemukan orang tidak pakai masker, begitupun juga dengan tempat cuci tangan.
Setiap orang yang berkunjung ke poliklinik wajib cuci tangan dan setiap orang yang masuk ke ruang perawatan, wajib cuci tangan.
Selain itu, ada handsanitizer dan penyemprotan rutin tiap-tiap ruangan secara berkala.
"Tujuan bagaimana masyarakat nyaman dan ada safety dalam menerima pelayanan," tutup Gustavianof. (*)