Sampah Sayuran Pasar Raya Padang Diolah Jadi Pupuk Vermikompos, Model Percontohan Pengelolaan Sampah
Sampah organik yang ada di Pasar Raya Padang diolah menjadi pupuk organik bernama Pupuk Pasar Sampah (PSP) Vermikompos di lantai 5 Pasar Raya Padang.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
"Satu ton sampah sayuran ini, kalau kita cacah menjadi 300 kg hasil cacah, dimakan cacing semuanya tetap 300 kg," ujarnya.
• Wolverhampton Wanderers Vs Sevilla, Laga Dua Tim Pembunuh Raksasa pada Babak 16 Besar
• Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 Halaman 12 13 14 15 16 17 18 19 Pembelajaran 2 Subtema 1
• Manchester United ke Semifinal Hadapi Wolverhampton atau Sevilla, Bruno Fernandes Jadi Penentu
Reki Kardiman mengatakan dari satu ton sampah bisa menghasilkan produk yang sudah jadi sekitar 300 kg.
Kemudian dijual dengan harga Rp10.000 per kg yang dibungkus atau pakjing per 40 Kg.
Menurutnya, prosesnya pembuatan sampah menjadi pupuk ini perlu dikontrol, pengawasan dan waktu lama.
Terlebih untuk proses semi kompos membutuhkan waktu berminggu-minggu atau malah berbulan.
"Kalau barang jadinya, pasarannya bisa untuk untuk taman rumah tangga, bisa juga taman kota dan untuk pertanian bisa juga," tambahnya.
• Ditetapkan Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian, Bupati Agam Indra Catri Menghormati Proses Hukum
• Dompet Dhuafa Singgalang Himpun Rp 1 M Dana Kurban Tahun 2020, Naik 21 Persen dari Sebelumnya
• Bupati Agam Indra Catri dan Sekda Martias Wanto Ditetapkan Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian
Menurutnya, Beda PSP Vermikompos dengan pupuk konvensional lebih menggunakan bahan alami, bukan kimiawi.
"Serta bisa meningkatkan kualitas tanaman, dan sudah memenuhi santar Indonesia atau SNI," tambahnya.
Reki mengatakan untuk produk PSP Vermikompos sudah dijual di Kota Padang dan ke luar Sumbar.
"Pengelolaan sampah di pasar ini masih model percontohan, karena baru mulai beberapa hari lalu sekitar dua minggu," tambahnya. (*)