Rumah Baca Anak Nagari di Bukittinggi, Ada Bimbel Gratis dan Solusi Atasi Kejenuhan Belajar Online

Rumah Baca Anak Nagari, bisa dijadikan solusi bagi anak-anak yang bosan di rumah saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara online.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Ilustrasi: Rumah Baca Anak Nagari 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Rumah Baca Anak Nagari, bisa dijadikan solusi bagi kejenuhan anak-anak yang berada di rumah saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara online.

Rumah Baca Anak Nagari ini berada di Jalan Kusuma Bhakti nomot12 Simpang Taman Ujung Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Lokasinya tidak jauh dari Kantor Balai Kota Bukittinggi, Gulai Bancah Bukittinggi -- hanya sekitar 10 menit -- apabila hanya berjalan kaki.

Lokasi Rumah Baca Anak Nagari itu berada di tepi jalan raya sisi sebelah kiri dari arah Balai Kota Bukittinggi.

Dari arah jalan raya, akan tampak rumah bewarna kuning keemasan dengan tulisan Rumah Baca Anak Nagari, menumbuhkan minat baca dan mencerdaskan bangsa.

Pada bagian teras, terdapat rak buku berisi majalah anak-anak dilengkapi dengan kursi duduk dan dihiadi berbagai macam bunga.

Berkunjung ke Rumah Baca Teras Talenta di Padang, Tersedia Ribuan Buku untuk Semua Kalangan

Sejumlah Pemuda dari Lintas Organisasi Galang Donasi Buku Demi Rumah Baca

POPULER SUMBAR - Jadwal Tahapan Pilgub| Sumbar Terpapar Asap Lagi| Donasi Buku Demi Rumah Baca

Memasuki rumah baca, terdapat ratusan buku yang disusun di atas rak, yang berada di ruangan depan dan ruangan belakang.

Pengelola Rumah Baca Anak Nagari, Sry Eka Handayani mengatakan rumah baca ini buka setiap harinya untuk semua kalangan.

Menurutnya, koleksinya tidak hanya menyediakan buku, para anak-anak juga diajarkan berbagai keterampilan.

"Ada sekitar 20 anak-anak yang biasanya selalu beraktivitas di sini (Rumah Baca Anak Nagari)," kata Sry Eka Handayani, Senin (3/8/2020).

Menurutnya, anak-anak dilatih untuk penampilan dan minat bakat dalam bidang sastra bagi.

"Kegiatannya selain membaca buku minimal 15 menit, ada juga menulis dan berdogeng," tambah Sry Eka Handayani.

Sejauh ini lanjutnya Rumah baca Anak Nagari ini juga menyediakan bimbingan belajar gratis, setiap Senin sampai Sabtu.

"Bimbel ini untuk siswa SD dan SMP untuk semua mata pelajaran," tambah Sry Eka Handayani.

Dikatakan, bagi orang tua yang tidak bisa datang ke rumah baca juga ikut kebagian program.

Menurutnya, relawan Rumah Baca Anak Nagari juga biasa mengantarkan buku ke rumah warga sekitar.

"Kegiatannya berupa Go Send Buku," tambah Sry Eka Handayani.

Menurutnya, relawan rumah baca akan mengantar buku judul apa saja ke rumah warga terlebih dahulu.

"Nantinya hari selanjutnya, warga ini akan memintakan membawa buku yang lainnya," tambahnya.

Berwisata ke Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan di Kota Padang, Gratis Tanpa Pungutan Biaya

Koleksi Jejak-jejak Sejarah Jenderal Sudirman di Museum Vredeburg, Cek Jawaban Belajar dari Rumah

Sry Eka Handayani menambahkan anak-anak juga diajarkan mengolah barang bekas menjadi barang jadi dan kreatif.

"Barang-barang bekas diolah dijadikan mainan kunci, dan lainnya. Kemudian gerakan sosial masyarakat, kegiatannya seperti belajar memasak dan merangkai bunga dan lainnya," tambahnya.

Ia menambahkan, anak-anak juga diajarkan tentang religius, kegiatannya seperti salat berjemaah, belajar baca Alquran dan lainnya.

"Kami juga bisa menghadirkan para ahli, misalnya ahli MC, anak-anak dilatih disini," tambahnya.

Adapula kegiatan nonton bareng, olahraga dan permainan tradisional, serta setiap Jumat, anak-anak diajak membersihkan lingkungan

Sry Eka Handayani mengatakan rumah baca ini terbuka untuk umum, dan siapa pun juga bisa membaca dan meminjam buku.

"Bisa pinjam buku apa saja, tanpa syarat apaun dan tanpa biaya, tanpa meninggalkan kartu pengenal juga," ujar Sry Eka Handayani.

Meskipun bukunya dipinjam tanpa syarat dan bayar, Sry Eka Handayani tidak khawatir apabila bukunya ada yang hilang atau tidak dikembalikan.

Menurutnya, terdapat 5000 buku dengan berbagai judul, seperti sastra, buku pelajaran dan lainnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved