Baru 5 Hari Dipasang, Kubus Apung Banda Bakali Padang Dibuka Lagi, DLH Ungkap Alasannya

Kubus Apung yang dipasang di aliran Banda Bakali, tepatnya di bawah jembatan Tamsis Padang, direncanakan untuk dipindahkan.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kubus apung di aliran Banda Bakali dekat Jembatan Tamsis, Kota Padang, terlihat dibuka lagi pada Rabu (29/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kubus Apung yang dipasang di aliran Banda Bakali, tepatnya di bawah jembatan Tamsis Padang, direncanakan untuk dipindahkan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon saat dihubungi TribunPadang.com pada Rabu (29/7/2020).

"Jadi kita masih mencari tempat atau lokasi yang tepat untuk diletakkan," ujar Mairizon, Rabu (29/7/2020).

Kubus Apung di Banda Bakali Kota Padang, Efektif Jaring Sampah di Aliran Sungai

Dikatakannya, saat ini bukannya kubus apung tersebut tidak berfungsi, tapi direncanakan untuk dipindahkan posisinya.

"Kemarin ini kita sudah uji coba selama lima hari di aliran Banda Bakali dekat jembatan Tamsis," katanya.

Kata dia, kubus apung tersebut berfungsi efektif menjaring sampah di saat debit air normal.

Namun, saat debit air tinggi dan arusnya deras, kubus apung tidak efektif menjaring sampah.

Halangi Sampah ke Laut, DLH Padang Pasang Kubus Apung di Banda Bakali, Nilainya Rp 400 Juta

"Oleh karena itu, akan kita coba di lokasi lain. Saat ini kubus tersebut telah dibuka untuk sementara waktu," katanya.

Pihaknya merencanakan dalam waktu dekat akan mencoba meletakkan kubus apung tersebut di dekat jembatan GOR H Agus Salim, dekat RM Sederhana Jalan Rasuna Said, Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat.

Sebelumnya diberitakan, Mairizon mengatakan, kalau kubus apung tersebut berfungsi untuk menjebak sampah agar tidak sampai ke muara atau bibir pantai.

"Cuman itu fungsinya, tidak ada tambahan jaring apapun. Kubus itu yang berfungsi menjebak sampah, dan bukan berfungsi sebagai jembatan darurat," katanya.

Aliran Sungai Batang Harau Akan Dipasangi Kubus Apung, DLH: Agar Sampah Tak Mengalir ke Hilir

Selanjutnya, akan ada pihaknya yang akan memungut sampah tersebut agar dimasukkan ke dalam truk sampah.

Setelah dikumpulkan, lalu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Aie Dingin.

"Sampah domestik yang dibuang oleh sebagian masyarakat yang kurang bertanggung jawab tidak dampai ke muara, muara kan ke laut, setelah dimuat terkumpul di palung-palung," katanya.

Disebutkannya, hal itu juga sebagai antisipasi adanya keluhan dari warga dan pedagang yang berada di bibir pantai muara.

Karena, pada saat hujan turun dan membuat sampah terkumpul di bibir pantai muara.

"Saat pasang naik, sampah yang ada di palung terbawa kembali bibir pantai. Jadi kita mengurangi itu," katanya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved