Real Madrid Boyong Pemain Barcelona, 'Pengkhianatan Terbesar' di El Clasico 20 Tahun Silam
Pada 24 Juli 20 tahun silan tercatat yang disebut-sebut sebagai 'pengkhianatan' terbesar oleh seorang pemain bernama Luis Figo.
BERTEPATAN pada tanggal 24 Juli 20 tahun silan tercatat yang disebut-sebut sebagai 'pengkhianatan' terbesar oleh seorang pemain bernama Luis Figo.
Konon, Figo dianggap sebagai pemain yang membelot dari Barcelona ke Real Madrid.
Menyusul Florentino Perez resmi sebagai Presiden Real Madrid pada 2000, memang terjadi perubahan besar di tim.
Sebelum terpilih, dia sempat berjanji bakal mendatangkan nama-nama besar ke Estadio Santiago Bernabeu.

Sang presiden pun menepati janjinya menyusul bergabungnya sejumlah pemain top dunia.
• Demi Gelandang AC Milan Ini, Man City Rela Riyad Mahrez Tinggalkan Etihad Stadium
• AC Milan Penentu Scudeto Juventus, Ingin Tunda Pesta Nyonya Tua Atalanta Harus Kalahkan Rossoneri
Pada 24 Juli 2000, Madrid mengumumkan perekrutan Luis Figo dari Barcelona.
Ongkos kepindahan sang gelandang mencapai 61,9 juta euro (Rp 1 trilun), rekor transfer dunia kala itu.
Figo direbut oleh Real Madrid ketika sedang ranum di Barcelona.
Tak heran jika dia berubah menjadi musuh nomor satu fan Blaugrana dan bahkan dianggap sebagai pengkhianat terbesar.
Maklum, rivalitas Barcelona dan Real Madrid selalu besar sedari dulu.
"Itu adalah keputusan yang penting namun juga sulit," ujar Figo.
"Saya meninggalkan kota yang memberi saya banyak hal dan di mana saya merasa nyaman," kata jebolan akademi Sporting CP itu menambahkan.
Cibiran dan hinaan adalah hal biasa bagi Figo ketika bertandang ke Camp Nou, markas Barcelona.
Semua itu dia balas dengan sederet prestasi.
Bersama barisan pemain bintang alias Los Galacticos, Figo memborong tujuh trofi dalam waktu lima tahun.
Di Madrid pula Figo memperoleh gelar Liga Champions, trofi yang tak pernah diangkatnya semasa berseragam Barcelona.(*)
Tulisan ini diulas dari beberapa artikel yang telah tayang di Kompas.com, Tribunnews.com dan BolaSport.com