Alasan Hasil PPDB Online SMA/SMK Sumbar Belum Diumumkan hingga Kamis Siang di ppdbsumbar.id

Hingga Kamis 9 Juli 2020 siang pukul 12.16 WIB, hasil seleksi PPDb Online SMA/SMK di Sumbar belum diumumkan.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
ppdbsumbar.id
Tampilan laman https://ppdbsumbar.id/ yang menjadi situs baru PPDB Online 2020 Sumbar 

TRIBUNPADANG.COM - Hingga Kamis 9 Juli 2020 siang pukul 12.16 WIB, hasil seleksi PPDB Online SMA/SMK di Sumbar belum diumumkan. 

Sesuai jadwal, hasil seleksi PPDB SMA dan SMK Sumbar akan diumumkan hari ini, Kamis (9/7/2020).

Namun situs ppdbsumbar.id masih tercantum hasil seleksi sementara.

UPDATE Pengumuman Hasil PPDB Online SMA Sumbar, Kadisdik: Hari Ini Insya Allah Diumumkan

Terkait Jadwal Pengumuman Hasil PPDB SMA/SMK Sumbar, Simak Kata Kepala Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar membenarkan memang hasil seleksi akan diumumkan sesuai jadwal.

"Sesuai jadwal iya, cuma masih menunggu finalisasi dari hasil verifikasi petugas. Mungkin untuk jamnya nanti lah kita tentukan," tutur Adib Alfikri.

Adib Alfikri mengatakan, hasil seleksi memang direncanakan diumumkan hari ini, dan ia berharap tidak pengunduran.

Ia menyebut, banyak data yang diverifikasi oleh petugas se Sumatera Barat.

"Masih ada keluhan, masih ada beberapa orang yang belum diverifikasi, karena tidak bisa dihubungi, tentu semua akan dibuat berita acaranya," terang Adib Alfikri.

Hal itu dilakukan, agar dokumen yang diunggah bisa dipertanggungjawabkan dan tidak ada yang dirugikan. 

Nilai Bagus tapi Tak Masuk Hasil Sementara

Pendaftaran Peserta Didik Baru  atau PPDB Online tingkat SMA/SMK di Sumbar 2020 diwarnai keluhan dari sejumlah orangtua.

Sejumlah orangtua mengaku sedih melihat anaknya stres lantaran tak lolos dalam jalur zonasi.

Orang tua pun menyampaikan kekecewaan terkait PPDB jalur zonasi tersebut ke posko PPDB Disdik Sumbar, Senin (6/7/2020).

H-1 Penutupan Pendaftaran PPDB SMA/SMK Sumbar Tahap Pertama, Disdik: Cek Website ppdbsumbar.id

Jadwal Mulai Sekolah SD SMP dan SMA/SMK Dilaksanakan Setentak pada 13 Juli 2020, Apakah Tatap Muka?

"Anak saya stres, sejak kemarin tidak mau makan, mencret jadinya karena tidak lulus jalur zonasi ini," ungkap orang tua siswa Yesni Latif (48) sembari menangis.

Yesni Latif merasa, anaknya memiliki nilai yang cukup bagus dan dianggap layak untuk masuk ke salah satu sekolah yang dipilihnya.

"Karena anak saya kan lumayan baguslah nilainya, tetapi langsung terlempar namanya dan tidak lolos ," kata Yesni Latif.

Yesni Latif menuturkan, para calon peserta didik sudah berusaha mengejar nilai sebaik mungkin agar bisa masuk ke sekolah negeri.

Yesni Latif bercerita, sebetulnya memang anaknya bisa masuk jalur afirmasi karena ia memiliki Kartu PKH.

H-1 Penutupan Pendaftaran PPDB SMA/SMK Sumbar Tahap Pertama, Disdik: Cek Website ppdbsumbar.id

Jumlah Pendaftar PPDB SMA/SMK di Sumbar Sudah Mencapai 56.000, Daya Tampung 96.000 

Namun ia tidak mengetahui dan menerima informasi yang jelas mengenai jalur afirmasi tersebut.

"Karena tidak mengetahui sama sekali, kami ambil jalur zonasi. Di jalur zonasi, karena jarak rumah ke sekolah di atas 3 km, tidak lolos," kata Yesni Latif.

Yesni Latif mengatakan, di Kecamatan Padang Selatan SMA cuma 1 yakni SMAN 6, jarak dari rumah dia ke sekolah 3,8 Km.

Sementara, kalau SMA 10 berjarak 3,9 Km.

Karena tidak lulus jalur zonasi, Yesni Latif berharap pendaftaran SMA jalur afirmasi dibuka kembali.

Kemudian, ia mengatakan, minimal anaknya bisa mendaftar melalui nilai.

Hasil PPDB Online SMA dan SMK Sumbar akan Realtime, Begini Penjelasan dari Disdik Sumbar

"Kalau masalah umur, anak saya lahir awal 2005. Masih cukup umur, nilai 85. Jalur apa yang bisa lagi? Tahap kedua, jalur zonasi itu tipis kemungkinan," tegas Yesni Latif.

Jika dipaksakan juga lewat jalur zonasi di tahap kedua, Yesni Latif mempertanyakan kesediaan Dinas Pendidikan Sumbar membangun sekolah negeri di Kelurahan Pasa Gadang.

Ia menyebut, di Kelurahan Pasa Gadang, tidak ada yang lulus lewat jalur zonasi, walaupun nilainyo 93.

Jikapun jalur prestasi, kata Yesni Latif, itu kuotanya hanya sedikit.

Sementara, nilai 85 tidak mungkin jalur prestasi, karena masih ada nilai siswa yang mungkin lebih tinggi dari anaknya.

"Kami menunggu respon dari pihak dinas. Kemana mau dilempar anak yang di luar zonasi, sementara nilainya cukup tinggi."

"Kalau nilai anak saya tujuh, tidak masalah, saya terima tidak lulus jalur zonasi," pasrah Yesni Latif. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved