New Normal Sumbar
Evaluasi New Normal di Sumbar, Gubernur Irwan Prayitno: Penerapan Protokol Kesehatan Belum Maksimal
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah melakukan evaluasi pelaksanaan normal baru atau new normal dengan implementasi protokol kesehatan di Sumbar.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah melakukan evaluasi pelaksanaan normal baru atau new normal dengan implementasi protokol kesehatan di Sumbar, Senin (15/6/2020).
Irwan Prayitno menyebut, dari hasil kajian epidemiologi, angka tingkat penularan atau reproduction number (Rt) Covid-19 Sumbar tetap berada di bawah 1.
"Perkembangannya masih terkendali dan penambahan kasus di bawah 10 artinya empat hari terakhir penambahan kasus hanya di Kota Padang semuanya. Kota kabupaten lain masih kosong," kata Irwan Prayitno.
• Tahun Ajaran Baru di Sumbar Mulai 13 Juli 2020, Sekolah Tatap Muka atau di Rumah? Ini Kata Gubernur
Dengan data itu, bisa disebut, lanjut Irwan Prayitno perkembangan Covid-19 di Sumbar terkendali.
Namun demikian, ia mengatakan keberhasilan pengendalian Covid-19 sangat ditentukan oleh kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Evaluasinya tentu penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat masih belum maksimal," ungkap Irwan Prayitno.
Ia menambahkan, masyarakat masih ada yang belum pakai masker dan itu dipertimbangkan dalam evaluasi.
• Dana BLT Terdampak Covid-19 Padang Tahap II Segera Dikucurkan, Sekda: Gak Ada Anggaran Kurang
Untuk itu ia menekankan kembali hal-hal yang telah dijelaskan oleh Satgas Covid-19 terkait pelaksanaan protokol kesehatan.
"Dari kegiatan hampir semuanya pulih, ibadah ke masjid, tetapi dengan protokol Covid, cuma nanti masyarakatnya di luar pekarangan masjid dia berkerumun, itu tidak boleh."
"Di tempat wisata udah antre, udah bagus, wastafel tersedia, tetapi di dalam gak diatur jarak," jelas Irwan Prayitno.
Ia meminta agar semua pihak tetap bersiaga dan bertugas pada posnya masing-masing dan kepada masyarakat perlu ditingkatkan lagi sosialisasinya. (*)