UPDATE Gempa Hari Ini 19 Mei 2020: Mag 5,2 Guncang Pangandaran Jabar, Mag 3,5 di Pariaman Sumbar
UPDATE Gempa Hari Ini 19 Mei 2020, Mag 5,2 Guncang Pangandaran Jabar, Mag 3,5 di Pariaman Sumbar
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM - Hari ini, Selasa 19 Mei 2020 dua wilayah di Indonesia diguncang gempa bumi.
Terbaru, gempa mengguncang Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Gempa yang terjadi di Pangandaran ini berkekuatan magnitudo 5,2.
Dilansir dari bmkg.go.id, gempa ini terjadi tepatnya pada pukul 17:00:17 WIB.
• Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan 3.5 SR Guncang Pariaman, Tidak Berpotensi Tsunami
• Gempa Bumi Guncang Sumatera Barat hingga 9 Kali Sepekan Terakhir, 4 Kali Terjadi di Mentawai
Lokasi tepatnya di 8,14 LS, 107,89 BT atau 82 km sebelah barat daya Kabupaten Pangandara, Jabar.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 km, dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa Pariaman
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 3,5 skala richter mengguncang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (19/5/2020).
Gempa ini tidak dirasakan di beberapa wilayah Sumatera Barat.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Irwan Slamet saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan gempa bumi terjadi pukul 10.19 WIB, Selasa (19/5/2020) pagi.
"Episenter terletak pada koordinat 1.00 LS dan 99.69 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 63 kilometer Barat Daya Pariaman," kata Irwan Slamet.
• BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 4,2 Mengguncang Pasaman Barat Sumbar
Ia menyebutkan gempa bumi tersebut memiliki kedalaman 31 kilometer.
Serta merupakan gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar di dasar laut.
"Kalau dilihat dari parameternya magnitude 3.5 SR dan kedalaman 31 Km, biasanya tidak dirasakan," ujar Irwan Slamet.
Ia menyatakan, sampai saat ini data makroseismiknya tidak dirasakan.
• Selama Sepekan Terakhir Sumatera Barat Diguncang Gempa 8 Kali, Tidak Dirasakan Masyarakat
Kemudian, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dan, dari hasil monitoring BMKG, tidak ada menunjukkan aktivitas gempa susulan.
"Benar, termasuk gempa dangkal, tapi kekuatannya kecil sehingga tidak berpotensi tsunami."
"Persyaratan untuk terjadinya tsunami tidak terpenuhi, baik dilihat dari kekuatan maupun kedalaman gempanya," tutur Irwan Slamet.
Ia berharap masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)