Jadwal Imsakiyah
Jadwal Buka Puasa Hari Ini Rabu, 6 Mei 2020/13 Ramadan 1441 H, Tanah Datar dan Padangpanjang
Jadwal berbuka puasa Rabu, 6 Mei 2020 atau 13 Ramadan untuk Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padangpanjang, Provinsi Sum
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Jadwal berbuka puasa Rabu, 6 Mei 2020 atau 13 Ramadan 1441 H, untuk Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padangpanjang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Berikut ini jadwal imsakiyah Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang seperti dikutip dari: bimasislam.kemenag.go.id.
Rabu 6 Mei 2020/13 Ramadan 1441 H untuk Kabupaten Tanah Datar
IMSAK : 04:44
SUBUH : 04:54
TERBIT : 06:08
DUHA : 06:36
ZUHUR : 12:18
ASAR : 15:39
MAGRIB : 18:20
ISYA' : 19:31
Rabu 6 Mei 2020/13 Ramadan 1441 H untuk Kota Padangpanjang
IMSAK : 04:44
SUBUH : 04:54
TERBIT : 06:05
DUHA : 06:37
ZUHUR : 12:19
ASAR : 15:39
MAGRIB : 18:25
ISYA' : 19:32
Sebelum berbuka jangan lupa membaca doa buka puasa.
Sekadar pengingat, inilah doa buka puasa
Inilah lafadz doa buka puasa yang harus dibaca saat magrib nanti.
Doa Berbuka Puasa Ramadan
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina
Artinya : "Ya Allah karenaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."
Setelah melaksanakan Salat Isya, hendaknya menunaikan ibadah sunnah Tarawih.
Tetap raih pahala Ramadan sebanyak-banyaknya walau tahun ini tidak bisa Tarawih berjamaah di masjid.
Namun, kalian tetap bisa tarawih berjamaah dengan anggota keluarga.
Selengkapnya jadwal imsakiyah Provinsi Sumbar, klik di sini!
Sejarah Masjid Raya Limo Kaum
Kali ini diulas kembali artikel tentang Masjid Raya Limo Kaum di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat -- tepatnya di Nagari Limo Kaum, yang berdiri dengan kokoh semenjak dibangun -- pada Abad ke-16.
Masjid yang didirikan secara gotong royong dan dikepalai oleh Abdul Jalil Khatib Sulaiman tersebut ditopang oleh 121 tonggak kayu yang masih bertahan hingga sekarang.
Emi, garin Masjid Raya Limo Kaum mengatakan, kayu yang digunakan sebagai tonggak tersebut diambil langsung dari hutan yang berlokasi di Tanjung Ameh.
"Tonggaknya ada 121 buah dan diambil langsung dari hutan Tanjung Ameh. Kemudian ditarik dengan tali bersama-sama ke masjid," katanya kepada TribunPadang, Senin (20/5/2019).
Jarak dari hutan Tanjung Ameh ke lokasi masjid berjarak sekitar 15 KM. Pada saat itu, ketika mengangkut kayu untuk tonggak melewati bukit.
• Masjid Agung Nurul Iman Sediakan Takjil Gratis Selama Ramadan, Ada 150 Porsi Takjil Setiap Harinya
• Bom Pernah Meledak di Masjid Nurul Iman Padang, Kaca Pecah, Lantai Retak, Pelakunya Masih Misterius
"Dulu ditarik bersama-sama melewati bukit, saking seringnya melewati bukit tersebut hingga terbelah.
Bukit tersebut terbagi dua dan dinamakan dengan bukit putuih. Pembuatan masjid tidak menggunakan paku tapi pasak," lanjut Emi.
Dinding, loteng, dan atap sudah pernah direnovasi karena keadaan yang sudah lapuk. Lantai diganti pada tahun 1974, kemudian dinding pada tahun 1982.
"Kayu untuk tonggak namanya Sungkai, dibangun oleh 12 Koto dan dikerjakan secara bergotong rotong. Saat renovasi pengurus masjid masih mempertahankan bentuk asli," paparnya.
Kemudian lantai menggunakan kayu Baneo dan dipaku menggunakan kayu buatan sendiri. Kata Emi, Abdul Jalil Khatib Sulaiman adalah orang keramat.
"Beliau adalah orang keramat karena yang pertama beliau ke Makkah sehari saja besoknya sudah balik lagi.

• Surau Gadang Ikur Koto,Surau Tua di Kecamatan Koto Tangah,Kutbah Jumat Wajib Menggunakan Bahasa Arab
• Berusia Hampir 2 Abad, Surau Paseban Simpan 20 Naskah Kuno Peninggalan Ulama Besar Kota Padang
Kemudian, untuk mendirikan tonggak besar ditengah-tengah masjid didirikan langsung olehnya.
Dulu, saat mengerjakan masjid ini kan peralatan kurang lengkap dan canggih," katanya lagi.
Di Masjid Raya Limo Kaum terdapat 28 buah jendela maknanya ada 28 suku yang ada di Nagari Limo Kaum.
Kemudian atap masjid terdiri dari 5 tingkat yang memiliki makna ada 5 kaum yaitu Dusun Tuo, Balai Labuah, Piliang, Kubu Rajo, dan Balai Batu.
"Selain ada limo kaum makna lainnya atap tersebut rukun Islam terdiri dari 5," jelasnya.
Selain memiliki 121 tonggak terdapat 3 tiang gantung. Masjid yang termasuk kedalam cagar budaya ini berdiri di tanah wakaf.
"Tonggak gantuang maknanya tuanko limo baleh, Imam, Khatib, dab Ustad. Masjid ini juga tahan gempa, saat gempa yang kencang masyarakat sekitar lari ke masjid," papar Emi sambil bercerita.
Masjid Raya Limo Kaum didirikan jauh sebelum Belanda masuk ke Minangkabau. Gaya bangunan dipengaruhi oleh Hindu Budha dan Islam.(*)