PSBB Sumbar
Mulai 25 April 2020, Penerbangan Penumpang di Bandara Internasional Minangkabau Ditiadakan
Mulai Sabtu (25/4/2020), semua layanan penerbangan untuk penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditiadakan untuk sementara waktu.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Mulai Sabtu (25/4/2020), semua layanan penerbangan untuk penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditiadakan untuk sementara waktu.
Hal ini sejalan dengan kebijakan larangan mudik yang berlaku efektif mulai Sabtu, 25 April hingga 1 Juni 2020 mendatang.
Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura Bandara Internasional Minangkabau Yos Suwagiono mengatakan, rencananya hari ini akan diberlakukan.
"Tapi pada hari ini masih masa transisi, yang spesifik juga, penerbangan ini terkoneksi dari satu destinasi ke destinasi lain, makanya harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak," kata Yos Suwagiono dalam jumpa pers online bersama IJTI Sumbar, Jumat sore.
Ia menyampaikan hari ini masih ada penerbangan, hanya untuk penumpang yang telah memesan tiket untuk berangkat hari ini.
"Besok full tidak ada penerbangan lagi dalam artian penerbangan yang mengangkut penumpang. Itu akan ditiadakan," tegas Yos Suwagiono.
Kendati demikian, ada pengecualian untuk untuk kargo, keperluan medis, dan penerbangan khusus.
• Warga Ramai Beli Takjil, Jalanan Macet di Depan Pasar Nanggalo Kota Padang
• Mulai 25 April 2020, Seluruh Perjalanan KA di Sumbar Dibatalkan, Kecuali Angkutan Barang
Lebih lanjut ia menuturkan, hingga pukul 13.00 WIB ada lima penerbangan yang datang.
"Total penumpangnya, 491 datang dan 293 berangkat untuk lima penerbangan," ungkap Yos Suwagiono.
Ia menambahkan hari ini masih terdapat delapan hingga 10 penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau.
Dia menjelaskan, sejak merebaknya virus corona sudah banyak penerbangan yang dibatalkan. Sekitar hampir 24 penerbangan dibatalkan.
Ia menegaskan, Bandara Internasional Minangkabau masih beroperasional, hanya akan melayani penerbangan khusus, untuk pejabat negara kemudian juga logistik.
Di sisi lain, terkait petugas PT Angkasa Pura sendiri, ia mengatakan ada penyesuaian.
Pihaknya mengklaim tidak ada yang merumahkan karyawan, tapi hanya mengatur jadwal dinasnya.
"Kita justru menyelamatkan pegawai, bukannya dia tidak kerja, shiftnya disesuaikan. Petugas sering bertemu sama orang, sehingga ada kekhwatiran perusahaan terpapar virus, kemarin baru satu orang PDP dan sekarang sehat kembali," tutur Yos Suwagiono. (*)