Pasar Raya Disemprot Disinfektan

Asa Pedagang Saat Pasar Raya Padang Disemprot Disinfektan dan Tutup 5 Hari, Kami Ingin Tetap Jualan

Rasanya tidak pas kalau tutup selama lima hari. Beberapa hari belakang pedagang susah jual beli,

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Tangkapangambar/facebook
Penyemprotan disinfektan di Pasar Raya Padang, Senin (20/4/2020). Petugas menyisiri tiap toko dan areal yang digunakan pedagang 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pemko Padang menggelar penyemprotan disinfektan di Pasar Raya Padang selama lima hari, mulai Senin (20/4/2020) ini.

Penyemprotan dilakukan setelah ada 17 pedagang Pasar Raya Padang Positif Covid-19.

Tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Suasana Penyemprotan Disinfektan Pasar Raya Padang Senin 20 April 2020, Petugas Sisir Los Pedagang

Pasar Raya Padang Disemprot Disinfektan Mulai Hari Ini, Walikota Mahyeldi Kawal Langsung

Selama penyemprotan, Pasar Raya Padang harus ditutup sehingga pedagang tidak bisa berjualan.

Ketua Ikatan Pedagang Kaki Lima (IPK) Pasar Raya Padang Ramli menilai penyemprotan disinfektan bagus.

Pedagang pun sangat mengapresiasi langkah tersebut.

Namun katanya, pedagang keberatan dengan penutupan pasar selama lima hari.

"Kalau penutupan banyak pedagang yang bertanya-tanya. Karena kami tidak punya uang," kata Ramli, Senin (20/4/2020).

17 Pedagang Positif Covid-19, Walikota: Pasar Raya Padang Sudah Kategori Zona Merah

UPDATE: Tambah 3 Lagi, Total Pasien Positif Corona di Sumbar Menjadi 74 Orang

Ramli mengatakan banyak pedagang yang tidak setuju dengan penutupan pasar selama lima hari tersebut.

Mereka tidak bisa berjualan.

"Kalau ditutup gimana mau cari makan nantinya. Itu yang kurang srek bagi kita. Kalau lokasi ditutup sementara, lalu kami gimana," ungkapnya.

Ramli berharap ada kemudahan yang diberikan kepada pedagang dengan penutupan pasar itu.

Menurutnya, beberapa hari belakangan jual beli pedagang menurun drastis

Pengunjung mulai sepi ke Pasar Raya.

VIDEO Peta Sebaran Kasus Covid-19 per Kelurahan di Padang, 48 Kasus Positif Corona

Persebaran Per Kecamatan 48 Positif Covid-19 di Kota Padang, Ada Dua Kecamatan Masih Aman

"Rasanya tidak pas kalau tutup selama lima hari. Beberapa hari belakang pedagang susah jual beli, apa lagi kalau tutup selama lima hari. Banyak pedagang yang akan merana," tambahnya.

Ia menambahkan, sebelum penyemprotan disinfektan daya beli masyarakat sudah menurun drastis.

Terjadi penurunan sekitar 70 persen dari hari biasa. 

Penutupan pasar selama lima hari menurutnya semakin merugikan pedagang dan keluarga pedagang.

"Daya beli sangat turun. Apalagi kalau tutup. Padahal anak-anak mereka menunggu di rumah untuk makan."

"Daya beli sangat lemah, orang ke pasar sangat sepi, kalau ditutup lima hari banyak tidak diterima," ungkapnya.

Ramli berharap pasar tidak ditutup penuh selama lima hari, namun ditutup pada lokasi yang disemprotkan disinfektan.

Jika sudah disemprotkan disinfektan, lokasi tersebut dibuka kembali.

Sehingga pedagang tetap bisa berjualan.

"Kami terima imbauan dari Dinas Perdagangan tapi harapannya setelah disemprot, kami bisa juga berjualan.

"Misalnya satu lokasi ditutup kemudian disemprotkan disinfektan. Setelah selesai pindah ke lokasi lainnya, sehingga yang sudah disemprotkan ini bisa tetap berjualan,' ungkapnya.

Ramli mengatakan dengan sistim penyemprotan perlokasi tersebut, para pedagang tetap bisa berjualan.

"Agar perekonomian ini bisa tetap berjalanlah. Kalau tutup semua kami sudah sangat sepi sebelumnya dan menderita," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved