Bagaimana Jika Puasa tapi Tidak Melaksanakan Salat Wajib? Begini Penjelasannya

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Puasa pada bulan Ramadhan wajib bagi seluruh umat muslim di dunia.

Pada bulan suci tersebut amalan ibadah akan dilipat gandakan, termasuk salat dan berpuasa.

Lalu bagaimana jika puasa namun tidak melaksanakan salat wajibnya?

• VIDEO Niat Puasa Ramadan Dibaca Sebelum Imsak hingga Doa Buka Puasa, Bahasa Arab dan Latin

• Lafadz Niat Puasa Ramadhan Disertai Arti dan Tulisan Latin, Pahami Hal yang Membatalkan Puasa

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Mulyadi Muslim menjelaskan bahwa  baik salat maupun puasa hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mukallaf

"Kedua ibadah itu, salat dan puasa mempunyai karakter dan sifat yang berbeda terutama tentang waktu pelaksanaannya dan cara pelaksanaannya," kata Mulyadi Muslim, Senin (14/4/2020).

• Penentuan Awal Puasa Ramadan 1441 H, Taati Protokoler Kesehatan Pemerintah

• Tak Perlu Ribet Ikuti 3 Langkah Daftar Kartu Pra Kerja, Buat Akun Pra Kerja di www.prakerja.go.id

Mulyadi Muslim mengatakan dalam hadist-hadist yang membicarakan salat dijelaskan bahwa orang yang meninggalkan sholat karena sengaja dan malas dianggap kafir.

"Maka jika dia tidak sholat tetapi berpuasa maka puasanya menjadi sia sia/tidak diterima Allah," kata Muyadi Muslim.

• Amalan Dianjurkan Jelang Datangnya Ramadhan dan Doa-doa Menyambut Masuknya Puasa Ramadhan

• Inilah Tiga Amalan yang Dapat Dilakukan Pada Malam Nisfu Sya’ban, Selain Berpuasa, Berdoa, Istighfar

Mulyadi Muslim mengatakan bahwa Syaikh Muhammad bin Sholih Al‘Utsaimin –rahimahullah–pernah ditanya : Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?

Beliau rahimahullah menjawab, "Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad".

• Kapan Jatuhnya Tanggal 1 Ramadhan 1441 Hijriah/2020? Simak Amalan di Bulan Puasa

• STARTING XI AC Milan vs Genoa, Rossoneri Pakai 4-2-3-1 Seusai Puasa Dua Pekan

Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah [9] : 11)

Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam,

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ