Corona Sumbar
Bolehkan Tenaga Medis Tolak Tangani Pasien Covid-19? Ini Kata Direktur RSUP M Djamil Padang
Direktur RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas menuturkan, banyak petugas medis yang dicurigai terpapar virus corona setelah merawat pasien Covid-19.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Dovy Djanas menegaskan, Covid-19 bukanlah aib. Covid-19 penyakit semua orang di dunia.
• Operasi Jaran 2020 Berakhir, Polres Bukittinggi Berhasil Amankan 7 Tersangka Pelaku Kriminal
Covid-19 adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan manusia, dan dapat menyerang siapapun dalam segala jenis usia.
"Siapapun bisa kena, saya bisa kena, orang bisa kena, Covid-19 tidak memandang siapapun."
"Jika sudah ada di mana-mana semua orang bisa terinfeksi. Hal itu harus diedukasi kepada masyarakat itu," terang Dovy Djanas.
Dovy Djanas meminta kepada warga masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien Covid-19 yang sudah sembuh untuk tak khawatir atas kedatangannya.
Kemudian, juga tak khawatir dengan petugas medis yang merawat pasien tersebut.
• Mahyeldi Ungkap Gaji ASN di Kota Padang Mulai Didonasikan untuk Penangan Covid-19
"Kan kasihan. Masyarakat menjudge orang yang terjangkit Covid-19 itu penyakit kutukan. Itu yang nggak boleh. Saya sangat sedih sekali jika seperti ini," cerita Dovy Djanas.
Tak hanya itu, ada juga perawat yang diusir dari indekosnya oleh pemilik rumah tersebut karena takut tertular virus corona.
Padahal, kata Dovy Djanas, tenaga medis tersebut memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terjangkit Covid-19.
Ternyata, sampai di rumah dikucilkan sama masyarakat. Bahkan tidak diterima di indekosnya.
"Itu kan gak boleh. Mereka rela berjuang menyelamatkan jiwa seseorang yang tak dikenalnya, meski nyawa para petugas medis sendiri yang menjadi taruhannya," kata Dovy Djanas.
Dovy Djanas menggarisbawahi, Covid-19 bukan penyakit kutukan dan juga bukan penyakit tenaga medis.
"Kita melayani masyarakat dengan memperjuangkan jiwa kita loh. Malah diberi stigma yang tidak-tidak. Gak boleh itu. Saya sangat sedih sekali," ucap Dovy Djanas.(*)