Corona Sumbar
Hari Pertama Shalat Jumat Ditiadakan di Padang Setelah Ada Pasien Positif Corona, Aneh Rasanya
Hari Pertama Shalat Jumat Ditiadakan di Padang Setelah Ada Pasien Positif Corona, Aneh Rasanya
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hari ini, Jumat (27/3/2020) merupakan pekan pertama shalat Jumat ditiadakan di Padang.
Sehari sebelumnya, pemerintah mengumumkan 5 pasien positif Corona ada di Sumatera Barat, termasuk di Padang.
• KLB Corona, Hari Ini Shalat Jumat di Padang Ditiadakan, MUI: Ganti dengan Shalat Zhuhur di Rumah
• Gubernur Irwan Prayitno: Sumbar Hanya akan Gunakan Labor Biomedik Unand untuk Uji Swab PDP Corona
Kebijakan pun diambil terkait pelaksanaan shalat Jumat dan shalat berjemaah di Padang.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan shalat Jumat ditiadakan di setiap masjid di Kota Padang mulai pekan ini.
Shalat jumat diganti dengan shalat zuhur di rumah.
Pantauan TribunPadang.com Jumat siang, di Masjid Raya Sumbar pun terlihat sepi.
Tidak ada jamaah yang biasanya berada di masjid untuk melaksanakan salat Jumat.
Setiap pintu masuk dijaga petugas keamanan.
• UPDATE: Pasien Positif Corona Covid-19 di Sumbar Bertambah Jadi 6 Orang
• 4 Pasien Positif Corona di Sumbar Dirawat di RSAM Bukitinggi, 1 lagi di RSUP M Djamil Padang
Namun, beberapa warga masih ada yang datang dan bertanya apakah shalat Jumat dilaksanakan atau tidak.
Seorang warga yang TribunPadang.com temi mengatakan merasa aneh dengan tidak adanya shalat Jumat ini.
Dirinya menuturkan kondisi ini tidak seperti biasanya.
"Ini pertama kalinya yang saya rasakan, ada yang beda rasanya. Aneh rasanya," kata pria yang menganu bernama Jas tersebut saat duduk di Masjid Raya Sumbar setelah melaksanakan shalat Dzuhur.
Jas mengaku sudah mengetahui adanya penggantian shalat Jumat dengan shalat Dzuhur karena virus corona atau covid-19.
"Saya sudah sholat Dzuhur, dan datang ke sini bukan niat buat shalat Jumat. Karena saya sudah tahu himbauannya dari pemerintah," ujarnya.
Mulai hari ini, Jumat (27/3/2020), Salat Jumat di Kota Padang ditiadakan.
Ketua MUI Padang, Duski Samad mengimbau warga Padang untuk mengganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.
Hal ini seiring dengan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 di Padang setelah 1 warga Padang positif corona.
• Penjagaan di Perbatasan Kota Padang Diperketat, Walikota: Tidak Lockdown, Utamakan Kebutuhan Pangan
• 5 Warga Sumbar Positif Corona Covid-19, Fraksi Gerindra Desak Pemprov Segera Lockdown
"Soal covid-19, sebagaimana dijelaskan dinkes bahwa kita sudah sampai pada kejadian luar biasa, dalam bahasa agama itu darurat.”
“Kalau sudah darurat maka yang wajib pun bisa di-cancel, termasuk Salat Jumat," kata Duski Samad kepada TribunPadang.com, Kamis (26/3/2020).
MUI Padang sudah menyetujui bahwa Salat Jumat diganti dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.
Tidak hanya Salat Jumat, salat berjemaah lima waktu di masjid juga ditiadakan dan menggantinya untuk dilaksanakan di rumah.
• BREAKING NEWS: Kota Padang Tetapkan Status KLB Covid-19 Setelah 1 Warga Positif Corona
Hal ini diberlakukan sampai waktu yang belum ditentukan.
"Majelis Ulama Indonesia sudah menyetujui apa yang sudah disepakati dalam pertemuan ini (pertemuan dengan Pemko Padang).”
Duski Samad mengatakan, dalam kondisi darurat seperti sekarang ini tidak ada masalah dalam keagamaan untuk melakukan hal tersebut.
Hal ini juga untuk mengantisipasi penularan virus corona atau covid-19.
• 4 Pasien Positif Corona di Sumbar Dirawat di RSAM Bukitinggi, 1 lagi di RSUP M Djamil Padang
"Untuk itu, tidak ada masalah dari sisi keagaman karena tidak membatalkan namun menganti, karena dampaknya bukan untuk diri yang bersangkutan namun juga untuk masyarakat secara keseluruhan," ungkapnya.
Terkait dengan Salat Jumat ini, MUI Pusat sudah mengeluarkan fatwa.
"Untuk semua umat Islam harap mengerti pada situasi saat ini, yang paling berhak menentukannya adalah orang yang ahli dan mengurus negeri ini,” ungkapnya.
"Kita sepakat untuk tidak melaksanakan Salat Jumat di masjid kecuali Salat Zuhur di rumah masing-masing. Tidak ada kepentingan politis dan kepentingan apa-apa, semata-mata untuk kemasahatan bersama,” ungkapnya.
Padang Belum Lockdown
Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan Padang belum memberlakukan lockdown.
Namun, perbatasan Kota Padang yang menjadi akses keluar masuk warga memang akan diperketat.
Pemko Padang akan memperketat orang masuk ke Padang dan menempatkan posko di perbatasan kota.
Akses masuk Padang lebih diutamakan untuk kebutuhan pangan.
"Makanya kita memperketat masuk ke kota Padang, karena tidak ada lagi alasan orang masuk ke Padang kecuali suply untuk kebutuhan pangan, tidak ada lagi lainnya," ungkapnya.
Kegiatan perekonomian, lanjut Mahyeldi tetap berjalan seperti biasa.
Hanya saja orang masuk Padang yang diperketat.
"Tidak ada kita hentikan perekonomian. Tetap berjalan. Hanya saja kita selektif untuk orang yang masuk ke Kota Padang," katanya.
Selain tidak ada lockdown di Padang, Walikota mengajak warga Padang untuk melaksanakan fatwa MUI dan melaksanakan maklumat MUI untuk mengurangi keraiaman dalam kegiatan apapun.
Termasuk ibadah apalagi pesta perkawinan.
Mahyeldi menghimbau masyarakat untuk bersama-sama menghindari keramaian dan mematuhi maklumat polri dan Fatwa MUI.
"Objek wisata sudah kita tutup kemudian mahasiswa juga sudah libur. Aktivitas keramaian tidak juga. Kepada seluruh warga Padang mari sama-sama menyikapi apa yang telah ditetapkan sesuai MUI dan Maklumat Polri," ungkapnya.(*)