PKS Masih Membuka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra Hadapi Pilgub Sumbar 2020

PKS Masih Membuka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra di Pilgub Sumbar 2020

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Ketua DPW PKS Sumbar Nurfirmanwansyah mengatakan, partainya masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra guna memenangkan Pilgub 2020 mendatang.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi apabila Partai Gerindra sudah menentukan bakal calonnya, yang bakal diusung nantinya dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Sumbar serta pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 mendatang.

"Itu bisa, apabila antara kami (PKS dan Gerindra) saling berkomunikasi. Kalau seandainya peluang menangnya ada kan lebih bagus daripada kalah," kata Nurfirmanwansyah kepada TribunPadang.com, Kamis (12/3/2020).

Sejauh ini, imbuhnya apabila sama-sama ingin maju untuk jadi gubernur, menurutnya, itu suatu hal yang biasa.

Sedangkan, untuk semua keputusan baru akan diketahui pada saat-saat hari pendaftaran di KPUD nantinya.

"Dulu kan, IP juga begitu. Setengah jam sebelum mendaftar baru ada keputusannya," terang Nurfirmanwansyah.

Menurut Nurfirmanwansyah, komunikasi politik dalam partai politik memang demikian.

• Disebut Ingkar Janji Soal Jatah Gubernur Sumbar, PKS: Gerindra kan, Juga Begitu

• Soal Jatah Gubernur Sumbar, Andre Rosiade Ungkit Komitmen Lama PKS ke Gerindra: Janji Tinggal Janji

"Ibaratnya, kalau tagang itu manjelo jelo, kalau kandua itu badantiang-danting artinya fleksibel, cair, dan dinamis," ujar Nurfirmanwansyah.

Karenanya, imbuh Nurfirmanwansyah, masih ada peluang PKS dan Gerindra sebab dua partai itu sudah biasa berkoalisi.

"Peluang itu masih ada tinggal lagi, kalau seandainya posisi Wakil Gubernur DKI dikasih ke PKS sudah langsung menang, itu kan kita di sini juga berpikir," terang Nurfirmanwansyah

Tapi kan, dilanjutkannya, Wakil Gubernur DKI masih belum juga dapat oleh PKS. Sementara, sudah dijanjikan beberapa kali.

Padahal, tambahnya, pihaknya ketika itu memundurkan calon yang sudah deklarasi.

Ketika itu yang deklarasi adalah Sandiaga Uno dan Mardani.