Berita Sumatera Barat
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Jelaskan Virus ASF Penyebab Ribuan Babi Mati
Dari hasil pemeriksaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), hingga kini jumlah ternak babi
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/reziazwar
Ilustrasi: Sarana transportasi jalur laut menggunakan Kapal penyeberangan rute Padang-Mentawai, Sumbar. Tampak Kapal KMP Gambolo yang sedang menepi di Pelabuhan Bungus Padang
Misalnya imbuh Hatisama Hura ada seekor babi terserang virus ASF tapi belum mati.
Sedangkan, untuk babi yang telah mati, dikatakan sudah bangkai namanya, tentu tidak bisa dimakan lagi.
Sebaliknya, kalau masih hidup lalu dipotong bisa dimakan, dengan catatan harus dimasak dengan suhu di atas 75 derajat celsius.
Jika bersifat zoonosis, dia mengatakan maka akan membawa dampak kepada manusia seperti Penyakit anthrax.
Hatisama Hura mengatakan virus ASF tak membuat Daging Babi di Pulau Sipora menjadi langka. (*)