BERITA POPULER PADANG
POPULER PADANG - Hilang 1 Bulan, Ditemukan Sudah Jadi Kerangka| Tabrakan Maut di Tanah Sirah
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Sesosok mayat ditemukan di perbukitan Bukik Baringi
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Sesosok mayat ditemukan di perbukitan Bukik Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (8/3/2020) sore, ternyata berupa kerangka manusia.
Ada berita lainnya juga cukup menarik perhatian pembaca tentang Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang terjadi di Jalan Tanah Sirah, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Senin (9/3/2020) siang.
Simak rangkuman beritanya.
1. Warga Padang yang Hilang 1 Bulan Ditemukan Sudah Jadi Kerangka, Polisi Amankan KTP dan Dompet
Sesosok mayat ditemukan di perbukitan Bukik Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (8/3/2020) sore, ternyata berupa kerangka manusia.
Kapolsek Lubuk Kilangan (Luki), Kompol Zulkafde mengatakan anggota tim di lapangan menemukan kartu tanda penduduk/KTP milik korban, yang identitas korban bernama Darwistin.
Menurutnya, kondisi mayat hanya tinggal tulang dan celana yang dikenakan masih utuh dan ada sebuah dompet serta di dalamnya ada KTP.

"Kami mendapatkan informasi adanya ditemukan sesosok jenazah di perbukitan di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan," kata Kompol Zulkafde saat menjawab wartawan di sela-sela evakuasi korban menyusul temuan oleh warga, Minggu lalu..
Dijelaskannya, informasi tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian diterimanya pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB.
"Jadi, infotmasi dari keluarga yaitu korban ada masalah dan sudah selama satu bulan tidak pulang ke rumah," kata Kompol Zulkafde.
Kompol Zulkafde menjelaskan setelah mendapatkan informasi, pihaknya langsung melakukam pengecekan ke lokasi yang dimaksud.
"Namun, lokasinya jauh dan harus berjalan kaki. Untuk evakuasi jenazah tersebut sangat berat," kata Kompol Zulkafde.
Kompol Zulkafde menjelaskan evakuasi tersebut berat karena medannya sangat terjal, curam, dan ada jurangnya.
"Untuk jenazah kami temukan di lereng perbukitan, kami bersama masyarakat, Polsek, dan tim identifikasi Polresta Padang menyisir ke sana," kata Kompol Zulkafde.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. BREAKING NEWS: Motor Beat Ditabrak Truk di Tanah Sirah Padang, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Tanah Sirah, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Senin (9/3/2020) siang.
Motor Beat ini diduga ditabrak oleh sebuah truk.

Pantauan TribunPadang.com, warga terlihat ramai di lokasi menyaksian kejadian ini.
Terlihat juga kendaraan korban dengan nomor polisi BA 4575 OV warna biru putih.
Motor Beat terlihat mengalami kerusakan di sejumlah bagian.
Motor tersebut diduga ditabrak oleh truk warna putih yang terlihat sudah terparkir di dekat lokasi kejadian.
Pihak kepolisian juga sudah berada di lokasi untuk melancarkan lalu lintas yang macet diakibatkan ramainya warga di lokasi kejadian.
Rita, seorang warga sekitar mengaku suda melihat korban tergeletak di jalan.
Ia tak mengetahui seperti apa kejadiannya.
"Saya tidak mengetahui awal kejadiannya, tapi sudah terlihat saja korban tergeletak di jalan," katanya.
Ia mengatakan, korban merupakan seorang pria dan sudah dilarikan ke rumah sakit.
"Korbannya laki-laki yang saya lihat tadi," katanya.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3. VIDEO - JPP Sumbar Gelar Aksi Diam Tolak RUU Ketahanan Keluarga Hingga RUU Omnibus Law
Puluhan perempuan tergabung dalam Jaringan Peduli Perempuan (JPP) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar aksi diam pada Car Free Day, Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Minggu (8/3/2020).
Masa aksi dengan mulut dilakban duduk di badan jalan serta membawa spanduk berisi tulisan, seperti "Akhiri deskriminasi terhadap perempuan".
"Tolak RUU Ketahanan Keluarga, segera sahkan RUU kekerasan terhadap perempuan", "Turut berduka dengan RUU Ketahanan Keluarga" dan lainnya.

Masa aksi menggalang tanda tangan serta menampilkan pertunjukan teater tentang kekerasan terhadap perempuan.
Plt Direktur WCC Nurani Perempuan bernama Rahmi Merianti mengatakan aksi tersebut digelar sebagai peringati hari Perempuan Internasional yang bertepan pada hari ini.
Menurutnya, hari ini masih banyak autran yang mediskriminasi hak perempuan seperti RUU Ketahanan Keluarga, RUU Omnibus Law dan lainnya.
"Pada aksi diam ini kita inggin menolak RUU destriminasi dan mendorong pemerintah supaya bisa mensahkan RUU kekerasan terhadap perempaun," kata Rahmi Merianti.
Aksi diam tersebut mengajak masyarakat menolak RUU yang deskriminatif serta mendorong RUU Kekerasan Terhadap Perempuan.
"Tujuannya kita ingin mengajak masyarakat gimna kemudian bisa menolak RUU yang tidak sesuai dengan perempuan, kemudian mendorong RUU kekerasan terhadap perpuan disahkan karena sudah panjang namun belum juga ditindak lanjuti," jelasnya.
Lanjutnya, Kehadiran RUU Ketahanan Keluarga seperti mengalihkan perhatian masyarakat terhadap RUU Kekerasan Seksual yang masih ada pihak pro dan kontra.
Dengan menutup mulut dengan lakban tersebut menunjukkan bahwa perempuan sudah menyuarakan haknya namun masih belum didengarkan pemerintah.(*)