BERITA POPULER PADANG
POPULER PADANG - Hilang 1 Bulan, Ditemukan Sudah Jadi Kerangka| Tabrakan Maut di Tanah Sirah
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Sesosok mayat ditemukan di perbukitan Bukik Baringi
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Puluhan perempuan tergabung dalam Jaringan Peduli Perempuan (JPP) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar aksi diam pada Car Free Day, Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Minggu (8/3/2020).
Masa aksi dengan mulut dilakban duduk di badan jalan serta membawa spanduk berisi tulisan, seperti "Akhiri deskriminasi terhadap perempuan".
"Tolak RUU Ketahanan Keluarga, segera sahkan RUU kekerasan terhadap perempuan", "Turut berduka dengan RUU Ketahanan Keluarga" dan lainnya.

Masa aksi menggalang tanda tangan serta menampilkan pertunjukan teater tentang kekerasan terhadap perempuan.
Plt Direktur WCC Nurani Perempuan bernama Rahmi Merianti mengatakan aksi tersebut digelar sebagai peringati hari Perempuan Internasional yang bertepan pada hari ini.
Menurutnya, hari ini masih banyak autran yang mediskriminasi hak perempuan seperti RUU Ketahanan Keluarga, RUU Omnibus Law dan lainnya.
"Pada aksi diam ini kita inggin menolak RUU destriminasi dan mendorong pemerintah supaya bisa mensahkan RUU kekerasan terhadap perempaun," kata Rahmi Merianti.
Aksi diam tersebut mengajak masyarakat menolak RUU yang deskriminatif serta mendorong RUU Kekerasan Terhadap Perempuan.
"Tujuannya kita ingin mengajak masyarakat gimna kemudian bisa menolak RUU yang tidak sesuai dengan perempuan, kemudian mendorong RUU kekerasan terhadap perpuan disahkan karena sudah panjang namun belum juga ditindak lanjuti," jelasnya.
Lanjutnya, Kehadiran RUU Ketahanan Keluarga seperti mengalihkan perhatian masyarakat terhadap RUU Kekerasan Seksual yang masih ada pihak pro dan kontra.
Dengan menutup mulut dengan lakban tersebut menunjukkan bahwa perempuan sudah menyuarakan haknya namun masih belum didengarkan pemerintah.(*)