Panti Asuhan Anak Mentawai Terbakar
Alami Kebakaran, Pendirian Panti Asuhan Al Falah Berawal dari Dakwah ke Mentawai Tahun 1978
Kisah di Balik Pendirian Panti Asuhan Al Falah yang Terbakar, Berawal dari Dakwah ke Mentawai 1978
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Panti asuhan anak Mentawai Al Falah terbakar, Jumat (6/3/2020) malam.
Asrama putera panti asuhan anak yang ada di Parupuk Tabing, Kota Padang ini hangus menjadi puing.
Panti asuhan ini berdiri sudah cukup lama.
• VIDEO Asrama Panti Asuhan Anak Mentawai di Tabing Padang Terbakar, Tim Pemadam Berjibaku
• BREAKING NEWS: Asrama Panti Asuhan Anak Mentawai di Tabing Padang Terbakar
Pendirian panti asuhan anak Mentawai ini berawal dari dakwah yang pernah dilakukan Neti Adnan di Mentawai.
Saat usianya masih gadis 24 tahun, Neti Adnan sudah bergaul dan mengenal sifat serta karakteriatik orang-orang Mentawai.
Bahkan sang suaminya Ustadzul juga berasal dari Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Perempuan, berusia 66 tahun ini mengungkapkan sejak tamat sekolah dari Pesantren Tarbiyah Payakumbuh, dirinya sudah berangkat ke Mentawai.
Kala itu, sebagai aktivis dakwah, dirinya terpilih berangkat ke Mentawai.
• Diduga Terbakar Akibat Korsleting, Asrama Panti Asuhan Anak Mentawai di Padang Dihuni 15 Orang
• Panti Asuhan Anak Mentawai di Padang Terbakar, Penghuni Putra Terpaksa Tidur di Luar Asrama Putri
Pada keberangkatan pertama, dari lima orang yang pergi ke Mentawai hanya dirinya seorang perempuan.
"Saya dulu aktivis dakwah, jadi terpilih untuk berdakwah ke Mentawai, ketika usia saya masih 24 tahun," kata Neti Adnan, Sabtu (7/3/2020) di Padang.
Saat itu tahun 1978, menurutnya di Mentawai banyak perempuan tinggal dalam hutan serta masih banyak keluarga yang kurang mampu.
Di Mentawai jugalah Neti Adnan bertemu suaminya, lalu mereka putuskan tinggal dan menetap di Mentawai.
Namun pada tahun 2001, mereka memutuskan pindah ke Kota Padang.
Setelah di Padang, Neti Adnan sering ditelpon oleh ibu-ibu dari Mentawai yang menginginkan anaknya sekolah di Padang.