Tak Cuma di Sumut, 9 Warga Bokong NTT juga Keracunan Daging Babi, Diduga Dikirim dari Kupang
Setelah sebelumnya puluhan warga di Sumatera Utara (Sumut) keracunan daging babi, kini hal yang sama juga terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kalau mau mengkomsumsi makanan cepat saji atau makan di warung, masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan yang disajikan," ingatnya.
Keracunan Daging Babi di Sumut
Sebelumnya, peristiwa keracunan massal terjadi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Peristiwa ini terjadi di Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalan Siatak, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Rabu (26/2/2020).
Dilasir dari Tribun Medan, ada 83 orang yang mengalami keracunan setelah menyantap daging babi.
Para jemaat gereja menyantap daging babi saat mengikuti acara pesta dan doa bersama di gereja.
Para jemaat gereja yang mengalami keracunan kini menjalani perawatan medis dari Dinas Kesehatan Langkat.

• Ditinggal di Dalam Mobil, Uang Pemprov Sumut Rp1,8 Miliar Raib, Edy Rahmayadi: Itu Uang Rakyat
Kapolsek Pangkalan Susu, AKP Ilham mengatakan, kondisi warga yang mengalami keracaunan makanan diketahui saat berobat dan mengeluh sakit.
Ilham menuturkan, warga Dusun I Tungkam Jaya Desa Pangkalan Siatak, baik yang Muslim maupun Kristen melakukan doa bersama untuk keselamatan warga di halaman gereja setempat.
Dalam doa bersama, jemaat gereja (warga beragama Kristen) menyajikan makanan berupa nasi dengan lauk olahan daging babi.
Sedangkan warga yang beragama Islam menyajikan makanan berupa nasi dan lauk ayam kampung.
Setelah acara doa bersama, warga pun menyantap menu yang disajikan masing-masing agama.
Setelah makan bersama selesai, maka seluruh warga kembali ke rumah masing-masing dan sebagian jemaat gereja ada yang membawa pulang makanan ke rumah.
• Sudah Pakai Toga, Wisudawan USU Medan Meninggal Dunia Sesaat Sebelum Dilantik jadi Doktor
"Sekira pukul 23.00 WIB, sejumlah warga yang beragama Kristen mengeluh sakit pada perut, muntah-muntah, pusing, mencret dan sebagian ada yang demam," katanya.
"Warga yang diduga keracunan makanan berkumpul di Gereja GKPI untuk diperiksa kesehatannya oleh tim medis dari Puskesmas Pangkalan Susu."