Cuaca Panas di Padang
Cuaca Panas di Padang, Kuda Bendi Mendadak Tergeletak di Jalan Akibat Dehidrasi, Napasnya Sesak
Seekor kuda bendi tergeletak di pinggir Jalan Bypass, depan Polsek Kuranji, Kota Padang.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seekor kuda bendi mendadak tergeletak di pinggir Jalan Bypass, depan Polsek Kuranji, Kota Padang pada Kamis (27/2/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.
Diketahui, kuda bendi itu tergabung dalam arak-arakan Alek Nagari Pauh IX Kuranji 'Prosesi Malewakan Gala Guru/Tuo Silek'.
Namun, dalam saat arak-arakan, kuda itu rebah dan tergeletak di jalan.
• Akibat Cuaca Panas, Bukik Sarasah di Lubuk Kilangan Kota Padang Terbakar
Hal itu dialami kuda diduga karena dehidrasi akibat cuaca panas yang melanda Kota Padang.
Pantauan TribunPadang.com, kuda tersebut terlihat rebah ke arah kiri di pinggir jalan.
Dipayungi selembar terpal, sang kusir yang mengenakan peci dan kemeja batik itu terlihat menyuapi air ke mulut kuda.
Kuda yang berwarna cokelat tersebut tampak tak berdaya.
Napasnya sesak. Hidungnya kembang-kempis. Megap-megap binatang itu.

• Cuaca Panas di Padang Capai 33 Derajat Celcius, BMKG: Potensi Hujan Baru Ada 2 Hari Lagi
Di sekitar lokasi, ramai warga menyaksikannya.
Ada juga kuda bendi lainnya berhenti untuk melihat kondisi si kuda.
Setelah beberapa kali meminumkan air, kusir terlihat menepuk-nepuk leher kuda itu.
Telinga kuda itu ditarik oleh kusir.
Surai (bulu pada tengkuk kuda a) pun dijambak.
Kusir bendi yang bernama Buyung mengatakan, kuda tersebut tergeletak karena kehausan dan kelelahan.
• Cuaca Panas Menyengat Terasa di Padang, BMKG Imbau Warga Minimalisir Aktivitas di Luar Ruangan
"Iya dalam kegiatan arak-arakan, saat ini kondisinya sedang panas," ujar Buyung.
Ia mengatakan, untuk kondisi cuaca panas di Kota Padang sudah dirasakannya sekitar seminggu belakangan.
"Kuda kalau di aspal saat sedang cuaca panas seperti sekarang tidak tahan. Hawa panas keluar dari aspal," katanya.
Ia menyebutkan, solusi untuk kuda agar kuda tersebut kembali pulih dengan membiarkannya istirahat.
"Biarkan istirahat dulu, nanti kalau sudah dingin kita berikan daun-daunan agar kembali sehat," katanya.

• Cuaca Panas Menyengat Terasa di Padang, BMKG Imbau Warga Minimalisir Aktivitas di Luar Ruangan
Jangguik (35), seorang kusir yang ikut rombongan mengatakan, arak-arakan tersebut dimulai dari Pasar Baru, lanjut lewat Jembatan Gunung Nago, Belimbing.
Kemudian berjalan ke Sungai Sapih hingga berlanjut ke Bypass.
Dikatakannya, dalam perjalanan, kuda terlihat mengalami tanda-tanda kelehan, dan akhirnya rebah.
"Saat ini dikasih air gula aren untuk mengembalikan kekuatannya," tuturnya.
• Satpol PP Padang Amankan Lima Wanita dan Seorang Pria, Tidak Memiliki Kartu Identitas
Hujan Turun 2 Hari Lagi
Diberitakan sebelumnya, cuaca panas melanda wilayah Sumatera Barat khususnya Padang dalam beberapa hari terakhir.
Hasil pengamatan BMKG Padang Pariaman menunjukkan suhu udara maksimum dapat mencapai 32 hingga 33 derajat celsius.
Hari Rabu (26/2/2020), suhu maksimum di Padang sudah mencapai 32,5 derajat celcius.
"Untuk suhu maksimum di Kota Padang 32,5 derajat celcius hari ini," ungkap Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha, Rabu sore.
• Virus Corona Merebak, Pemerintah Arab Saudi Setop Kedatangan Jemaah Umrah, Sampai Kapan?
Dia menjelaskan, suhu udara di Padang seminggu terakhir memang berkisar antara 32 hingga 33 derajat celsius.
Yudha Nugraha menuturkan, secara umum melihat kondisi cuaca di Sumatera Barat cenderung cerah berawan hingga berawan pada pagi hingga siang hari.
Namun untuk dua hari ke depan terdapat potensi hujan ringan hingga sedang pada sore hingga malam hari.
Potensi hujan ringan ini ada di Padang, Padang Pariaman, Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Pesisir Selatan, dan sekitarnya.
"Saat ini di wilayah Sumbar memasuki fase Madden Julian Oscalliation (MJO) tidak aktif, yang mengindikasikan potensi pertumbuhan awan-awan hujan minim," ungkap Yudha Nugraha.
Secara umum, dia menjelaskan, kondisi tersebut terjadi di daerah pesisir barat Sumbar, namun di daerah perbukitan suhu udara pada siang hari berkisar antara 27-29 derajat celsius.
• 5 Fakta Guru SMA di Padang Pariaman Cabuli Siswi, Beraksi dalam Mobil hingga Gombalan Maut Pelaku
Warga: Cobaan Apa yang Akan Datang?
Sementara itu, seorang warga Desmawati juga merasakan dua hari ini Kota Padang terasa panas bahkan terik.
"Siang malam udara terasa panas. Saya sampai gak berhenti pakai kipas angin," kata dia.
Dia mengatakan, pada hari sebelumnya cuaca terasa panas tapi angin cukup kencang.
Hal ini membuat panas tidak begitu terasa.
Wanita yang bekerja sebagai penjual buah ini, mengatakan bahkan saat menyusun buah ke dalam kotak, peluhnya tak pernah bercucuran.
"Tapi, dua hari ini terasa panas sekali. Terkadang, saya berpikir cobaan apa yang akan datang," pikirnya.(*)