Penderitaan Seorang Bayi di Padang
KISAH PILU - Bayi Fajar Al Hadi Tergolek Lemah di RS Bhayangkara Padang, Butuh Uluran Tangan
Mata Ratna Sahara tampak sembab sesaat keluar dari ruang NICU RS Bhayangkara Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Ratna asli orang Padang. Awalnya, sempat tinggal di Tangerang untuk ikut dengan suami.
Kemudian mereka juga baru setahun lalu pindah ke Batam.
Di Batam mengajar di STIE Galileo Batam saat semester ganjil, dapat jadwal 4 SKS dengan Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia.
• Operasi Pasar di Kota Padang, Harga Bawang Putih Dijual Rp35.000 Per Kg
• Harga Bawang Putih Melambung Naik, Pedagang Keluhkan Daya Beli Jadi Berkurang
Saat makan di sebuah rumah makan (RM) di Padang dekat RS Bhayangkara, Ratna bercerita bahwa ia kaget dengan kondisi bayinya.
Saat lahir, Fajar dengan berat 3 Kg, tampak lucu dan menggemaskan.
Dia cukup aktif bahkan sudah bisa memiringkan badannya.
Namun, kini ia tak kuasa menahan air matanya.
Tidak terbayang di kepalanya bahwa bayi sekecil itu harus melalui sedemikian rupa.
Dia pun sempat meneteskan air mata seraya menceritakan kondisi bayinya.
Hingga, sempat terhenti menyuap nasi yang sudah berada di tangannya.
Dia pun hanya bisa parah. Gejolak hatinya keluar menjadi air mata, berharap akan kesembuhan buah hatinya.
"Saya teringat ketika bayi saya dimandikan. Badannya cenderung kurus tapi panjangnya bertambah. Dia memegang pergelangan tangan saya erat. Gak tega saya melihatnya," tuturnya sambil mengelap air matanya.
Selama mengandung, tidak ada gejala apapun yang dihadapi Ratna.
Bahkan saat melakukan pemeriksaan USG, bayinya dinyatakan sehat oleh dokter dan tidak terdeteksi apapun.
"Tentu saya kaget, kenapa dia bisa menderita penyakit itu karena dia lahir normal. Tapi, memang saat dilahirkan tangisannya relatif lambat," terang Ratna Sahara kepada TribunPadang.com, Kamis (13/2/2020).