Heboh Andre Rosiade Gerebek PSK
VIRAL Kasus Mucikari di Padang, Berawal dari Iseng Gunakan MiChat Lalu Tawarkan Cewek
Tersangka mucikari , AS (24) yang beritanya sedang viral belakangan ini, di hadapan penyidik Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengungkap
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
VIRAL Kasus Mucikari di Padang, Berawal dari Iseng Dapat Aplikasi Lalu Tawarkan Cewek
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tersangka mucikari , AS (24) yang beritanya sedang viral belakangan ini, di hadapan penyidik Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan bahwa tindakannya berawal dari iseng.
"Pertama kali iseng-iseng. Dan kegiatan ini justru pertama kali saya lakukan," kata AS yang ditemui di Mapolda Sumbar didampingi Kabid Humas Polda Sumbar, Kamis (6/2/2020).
Berdasar pengakuan AS (24) yang ditemui di Mapolda Sumbar didampingi Kabid Humas Polda Sumbar mengatakan mucikari tak menyangka bakal ikut diamankan Polda Sumbar dalam penggerebekan yang dilakukan bersama Andre Rosiade di Padang.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 26 Januari 2020, hingga penggerebekan tersebut berhasil diamankan dua orang, berinisial NN (26) dan AS atau terduga pelaku dan mucikarinya.
Dijelaskannya bahwa ia masuk ke dunia gelap yang membuatnya harus berurusan dengan hukum tersebut berawal dari iseng, dan aplikasi tersebut diketahuinya dari temannya.
"Awalnya dia (NN) tidak mau , dan bilang saya bisa sendiri. Dan tidak lama kemudian, dia chat lagi untuk dibantu dicarikan tamu," ujar AS saat ditemui di Mapolda Sumbar.
• Selama Dua Minggu, Mucikari Ngaku Carikan Tamu untuk Dilayani NN Hingga 8 Kali
• 8 Fakta Andre Rosiade Dituding Jebak PSK di Padang, Kronologi Penggerebekan hingga Jadi Tersangka
• Andre Rosiade Menuai Kritik Atas Penggerebekan PSK di Kamar 606, Kurang Elok hingga Pencitraan
Bahkan, AS (24) mengaku kenal dengan NN (26) lewat aplikasi di MiChat.
Sejauh ini lanjutnya, memang dia yang mencarikan tamu lewat aplikasi MiChat untuk NN (26).
Namun, pada saat digerebek dijelaskannya bahwa yang memesan kamar atas nama Heri.
Dijelaskannya bahwa ia tidak bertemu dengan pemesan, dan tidak mengenalinya.
"Kamar yang menyediakan adalah tamu. Dibayar Rp 800 ribu oleh tamu, utuk saya Rp 200 ribu," katanya.
Disebutkannua bahwa uang tersebut sudah dibayarkan kepada pelaku berinisial NN (26).