Dikasih Sarapan Ubi Goreng, Anggota Dewan dari Gerindra Ngamuk, Hidangan Dibuang ke Lantai

Dikasih Sarapan Ubi Goreng, Anggota Dewan dari Gerindra Ngamuk, Hidangan Dibuang ke Lantai

Editor: Saridal Maijar
Tribun Timur/int
Dikasih Sarapan Ubi Goreng, Anggota Dewan dari Gerindra Ngamuk, Hidangan Dibuang ke Lantai 

Masihu mengatakan, pihak Sekretariat DPRD dalam hal ini Bagian Umum harus memper­tanggungjawabkan sarapan pagi yang telah dipesan.

Sebab sarapan yang disajikan itu sangat tidak layak dan tidak etis untuk anggota DPRD.

“Padahal anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan, tetapi dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada."

"Saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi, karena apa yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis,” tandas Masihu, kepada Siwalima, di Kantor DPRD Jumat (17/1/2020).

Menurutnya, tidak etis karena hidangan pagi berupa gorengan itu seperti ubi, keladi dan kue agar-agar melalui pesanan ketring tersebut sangat tidak layak.

“Saya minta Sekretariat DPRD harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi, karena uang  makan minum sudah jelas tapi menunya tidak sesui sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.” tegasnya. 

Minta Maaf

Masih dilansir Siwalima, lantaran viral di medsos terkait peristiwa pembuangan sajian sarapan pagi berupa ubi dan keladi goreng di Kantor DPRD SBB, Jumat (21/1/2020) lalu, La Ode Masihu menyam­paikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Maluku khususnya masyarakat Kabupaten SBB.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan bukan tindakan disengaja namun murni spontanitas lantaran kecewa dengan sajian makan minum yang tidak layak.

La Ode Masihu
La Ode Masihu (siwalima)

Padalah penye­diaan makan minum di Sekretariat DPRD Kabupaten SBB masuk dalam pagu anggaran.

“Saya La Ode Masihu, anggota komisi II DPRD SBB yang juga Ketua Fraksi Gerin­dra dan Ketua DPC Gerindra SBB, atas nama pribadi meminta maaf kepada lembaga DPRD, internal Partai Gerindra, masya­rakat Maluku dan terkhususnya masyarakat Kabupaten SBB, apa yang saya lakukan bukan merupa­kan tindakan disengaja, hal ini murni spontanitas akibat tersulut emosi lantaran penge­lolaan makan minum di Sekre­tariat DPRD SBB  tidak sesuai dengan pagu anggaran,” ung­kap Masihu, kepada wartawan, dalam keterangan persnya di Ambon, Selasa (21/1).

Tindakan yang dilakukan Masihu disebutnya bukan tanpa alasan, melihat kondisi makanan yang disajikan tidak layak.

Hal ini juga bukan pertama kali terjadi, dan sempat diprotes olehnya, namun protes tersebut tidak dijadikan sebagai masukan untuk evaluasi namun diacuhkan dan dilakukan berulang kali.

“Anggaran ada, makanan ubinya itu seperti karet susah dikunyah, ini bukan baru sekali tapi berulang ulang dan saya pernah sampaikan ke bendahara namun tidak digubris. Jadi maksud saya untuk perbaikan namun mungkin cara saya yang kurang berkenan di masyarakat, untuk itu saya minta maaf atas kejadian itu,” tandasnya.

Mahisu mengatakan, ada hikmat dibalik kejadian ter­sebut, dimana dari kejadian tersebut sekretariat DPRD mulai berbenah dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan evaluasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved