BERITA POPULER SUMBAR

SUMBAR - Air Sungai Tapan Meluap Rendam 40 Rumah| Dugaan Pelecehan Mahasiswi Berlanjut

Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com, tentang Sungai Tapan di Pesisir Selatan meluap akibat hu

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Istimewa/Broadcast WAG
Banjir rendam pemukiman warga di Nagari Binjai, Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Hulu (Rahul) Tapan, Pesisir Selatan, Senin (20/1/2020). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com, tentang  Sungai Tapan di Pesisir Selatan meluap akibat hujan deras, Senin (20/1/2020). 

Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah menyebut ada sekitar 40 rumah terendam banjir menyusul luapan air sungai tersebut.

Simak rangkuman beritanya;

1. BREAKING NEWS: Luapan Air Sungai Tapan di Pesisir Selatan Rendam 40 Rumah, Diawali Hujan Sejak Pagi

Sungai Tapan di Pesisir Selatan meluap akibat hujan deras, Senin (20/1/2020).

Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah menyebut ada 40 rumah terendam banjir.

Banjir rendam pemukiman warga di Nagari Binjai, Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Hulu (Rahul) Tapan, Pesisir Selatan, Senin (20/1/2020).
Banjir rendam pemukiman warga di Nagari Binjai, Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Hulu (Rahul) Tapan, Pesisir Selatan, Senin (20/1/2020). (istimewa)

Warga terpaksa mengungsi ke rumah warga lainnya atau tetangga yang tidak terkena banjir, 

"Air ini mulai naik sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir ini disebabkan oleh adanya hujan, namun hujan ini tidak rata. Hujan turun sejak pagi, namun hujan itu turun sangat deras pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB," katanya.

Camat Ranah Ampek Hulu Tapan menduga hujan terjadi di daerah hulu yang menyebabkan air sungai mengalami peningkatan dan meluap ke pemukikan warga masyarakat.

"Di sungai ada tumbukan air sehingga air sungainya berbelok di Binjai Tapan. Lokasi tersebut dekat dengan kantor Camat Ranah Ampek Hulu Tapan," ujarnya.

Alamsyah mengatakan kalau air sampai merendam Kantor Camat yang jaraknya sekitar 500 meter dari sungai Batang Tapan.

"Untuk ketinggian air kalau di kantor camat ada sekitar 40 cm. Namun, air ini tidak merendam semua rumah, karena air mengalir ke daerah rendah," ujarnya.

Untuk sementara ia belum ada mendapat laporan adanya rumah warga yang dilaporkan hanyut.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

2.Kasus Oknum Dosen Diduga Lecehkan Mahasiswi, Polisi Lanjutkan Panggil Saksi Lainnya

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat akan memanggil saksi lainnya dalam dugaan kasus pelecehan seksual yang tejadi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Sumatera Barat (Sumbar).

Ilustrasi korban pelecehan.
Ilustrasi korban pelecehan. (Dok. Tribun Batam)

Oknum Dosen tersebut dilaporkan oleh seorang mahasiswa terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada 10 Desember 2019 lalu.

Lantaran tidak terima, mahasiswi tersebut melaporkan oknum dosen tersebut ke Mapolda Sumbar.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan bahwa akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi lainnya.

"Kemarin ini, kami periksa dua orang saksi, yaitu temannya korban. Dan, kami juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Senin (20/1/2020).

Disebutkannya bahwa saat ini ia sudah mengantongi tiga saksi, termasuk dengan saksi korban.

"Setelah itu akan digelarkan, setelah selesai baru akan ditindaklanjuti yang terlapor itu," ujar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Dijelaskannya, bahwa korban melaporkan terduga pelaku ke Mapolda Sumbar pada Rabu (15/1/2020) lalu.

"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 10 Desember 2019 di salah satu kampus negeri di Padang," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kamis (16/1/2020).

Dari laporan tersebut, peristiwa itu berawal dalam sebuah kegiatan di kampus sekitar pukul 21.00 WIB.

Sejauh ini pihak oknum dosen belum ditahan oleh pihak kepolisian karena masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi lainnya.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

3. Pendiri MER-C Dr Joserizal Jurnalis Meninggal Dunia, Gubernur Sumbar Sampaikan Duka Cita

Pendiri sekaligus Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Dr Joserizal Jurnalis, SpOT, meninggal dunia, Senin (20/1/2020).

Almarhum meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta dini hari pukul 00.38 WIB.

"Innalillaahi Wainna Ilaihi raji'un, kabar ini sungguh mengagetkan kita semua, beliau adalah teman baik saya," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Presidium MER-C Joserizal Jurnalis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).
Presidium MER-C Joserizal Jurnalis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016). (Kompas.com/Kristian Erdianto)

Menurut Irwan Prayitno, semasa hidup almarhum telah memberikan inspirasi bagi semua orang.

"Semoga Almarhum diampuni segala dosanya dan ditempatkan arwahnya ditempat yang mulia oleh Allah SWT dan keluarga yg ditinggalkan ikhlas dan tabah menerimanya," ujar Irwan Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com.

Joserizal berpulang ke rahmatullah dalam usia 56 tahun (11 Mei 1963 – 20 Januari 2020).

Jenazah Dr. Joserizal akan disemayamkan di Pendopo Silaturahim Jl. Kalimanggis Raya No. 90 Cibubur, Bekasi.

Kemudian, disalatkan di Masjid Silaturahim dan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Joserizal merupakan dokter spesialis bedah orthopedi (bedah tulang) lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus juga aktivis yang membantu masyarakat korban perang.

Bukan hanya di Indonesia, nama Jose sudah melalangbuana ke seluruh dunia, terutama daerah konflik.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved