Nelayan di Padang Tak Bisa Melaut karena Cuaca Buruk
Cuaca yang tidak bisa ditebak beberapa hari terakhir memaksa mereka menghabiskan waktu lebih banyak di daratan.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Nelayan di Padang memilih tidak melaut gara-gara cuaca buruk.
Cuaca yang tidak bisa ditebak beberapa hari terakhir memaksa mereka menghabiskan waktu lebih banyak di daratan.
Seperti seorang nelayan bernama Buyung Muaro (65) yang TribunPadang.com temui sedang di tepi Muaro Lasak, Pantai Puruih, Kota Padang, Sumatera Barat.
Ia mengatakan bahwa cuaca saat ini tidak memungkinkan untuk melaut, karena tidak bisa ditebak.
Angin di tengah laut saat ini kurang bersahabat bagi nelayan yang masih menggunakan alat tangkap tradisional.
"Cuaca buruk saat ini, paling parah itu pada hari Kamis (9/1/2020). Tidak bisa melaut," ujarnya, Sabtu (11/1/2020).
Dijelaskan Buyung jika memaksakan melaut, maka akan membahayakan dirinya.
Selain cuaca buruk, gelombang laut juga sedang tinggi, sementara ia hanya menggunakan perahu biasa yang tidak terlalu besar.
"Kalau tidak melaut, kami biasanya memeriksa keadaan perahu dan peralatan untuk melaut," ujarnya.
Disebutkannya bahwa peralatan yang dicek, seperti keadaan mesin perahu, keadaan petahu itu sendiri, dan jaring yang digunakan.
"Kalau untuk jaring sekarang ini kami tidak memperbaikinya, karena jaring ikan saat ini terbilang cukup murah," katanya.
Disebutkannya jika jaring yang digunakan sebagai alat tangkapnya rusak, ia akan pergi ke pasar untuk membelinya.
"Namun berbeda kalau untuk jaring untuk menangkap udang, harganya lebih mahal, jadi kalau ada yang rusak masih ada orang yang memperbaikinya," sebutnya.
Dikatakannya bahwa jaring khusus untuk menangkap udang tersebut jika robek, maka tidak akan ada udang yang akan tertangkap, namun untuk harganya lebih mahal.
Ia juga mengatakan bahwa jika tidak melaut ia memilih untuk tenang di rumah dan berbincang bersama keluarganya. (*)