Serangan Balik Iran

UPDATE Serangan Balik Iran Dilaporkan Tak Ada Korban Jiwa, Tunggu Respon Trump

Pasca-serangan balas dendam Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak, dilaporkan tak ada korban jiwa.

Editor: Emil Mahmud
Tribunnews.com
Donald Trump 

Sementara itu, pejabat Iran diduga meminta pasukan AS dan asing lainnya untuk keluar dari wilayah Iran dan Irak pasca-serangan balas dendam terhadap AS.

Menteri Telekomunikasi Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi, menyampaikan hal tersebut lewat Twitter pribadinya.

"Keluar dari daerah kami! #HardRevenge (Bendera Iran dan Irak)," cuit Jahromi.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga menuliskan cuitan setelah serangan balas dendam terjadi.

Zarif mengatakan serangan dilakukan dalam rangka pembelaan diri, bukan untuk memulai perang.

"Iran mengambil dan menyimpulkan langkah-langkah proporsional dalam pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 dari Piagam PBB, yang menargetkan basis, dimana serangan bersenjata (secara, red) pengecut (dilakukan, red) terhadap warga kita dan pejabat senior, diluncurkan.

Kami tidak memulai eskalasi atau perang, tapi akan membela diri terhadap agresi

Diketahui, Korps Garda Republik Islam (IRGC) telah melakukan serangan rudal terhadap tiga pangkalan AS di Irak.

Yakni pangkalan AS di Erbil di Irak Utara, Al Asad di Irak Barat, dan Taji yang berada 27 kilometer sebelah utara Baghdad.

Serangan tersebut terbagi dalam dua gelombang.

Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, serangan rudal merupakan balas dendam Iran atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.

Qasem Soleimani tewas dalam serangan AS pada Jumat (3/1/2020) di Bandara Internasional Baghdad.

Warga Iran berbaris di jalan-jalan kota barat laut Ahvaz, sebagi penghormatan kepada Qasem Soleimani, Minggu (5/1/2020). (Daily Mirror)

"Tentara unit kerdirgantaraan IRGC telah meluncurkan serangan puluhan rudal terhadap pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani."

"Balas dendam sengit oleh Pengawal Revolusi telah dimulai," ujar Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Mengutip CNN, pangkalan udara AS di Al Asad merupakan satu diantara pangkalan mililter terbesar dan tertua di Irak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved