Internasional

Iran Bombardir Dua Pangkalan Militer AS dan Koalisinya di Irak, Momentum Serangan Fajar

Garda Republik Islam Iran (IGRC) meluncurkan puluhan peluru kendali yang membombardir dua pangkalan militer AS dan koalisinya di Irak, Rabu (8/1/2020)

Editor: Emil Mahmud
Wikimedia Common/tribunjogja
Rudal Fateh Iran 

TRIBUNPADANG.COM - Garda Republik Islam Iran (IGRC) meluncurkan puluhan peluru kendali yang membombardir dua pangkalan militer AS dan koalisinya di Irak, Rabu (8/1/2020) pagi WIB.

Kedua sasaran serangan balasan Iran atas kematian Qassem Soleimani itu adalah pangkalan Ain al Asad dan Taji di sebelah utara Baghdad, sekitar 27 kilometer jaraknya dari ibukota Irak itu.

Rudal apakah yang digunakan Iran untuk menyerang pangkalan militer AS di Irak?

Kantor berita Iran, FARS News, memperkirakan Iran menggunakan rudal seri Fateh, yang memiliki jangkauan 300 kilometer.

Iran mengembangkan dan telah memiliki rudal balistik seri Shahab, yang memiliki jangkauan tembak maksimal 1.300 kilometer.

Dilihat dari sasaran serangan dan peluncuran yang ada di daerah perbatasan Iran, kemungkinan dari wilayah Kermanshah, yang dipakai Iran kali ini rudal seri Fateh.

Rudal Fateh Iran
Rudal Fateh Iran (Wikimedia Common/tribunjogja)

Seperti apa spesifikasi rudal Fateh?

Zackary Keck dari media The National Interest mengulas peluru kendali yang memiliki peluncur mobile ini.

Ada sekurangnya dua seri rudal Fateh, Fateh-110 dan Fateh-331, yang masih kategori rudal jarak pendek dan menengah.

Iran mulai mengembangkan Fateh-110 pada 1995, dengan tes pertama datang dilakukan Mei 2001. Rudal itu mulai beroperasi pada 2004.

Rudal Fateh Iran (Wikimedia Common)
Fateh-313 merupakan pengembangan Fateh-110, dan mampu enjangkau sasaran di jarak hingga 500 kilometer.

Akurasinya juga semakin besar. Rudal ini mulai beroperasi pada 2015.

Departemen Keuangan AS menuduh perusahaan-perusahaan Cina membantu pengembangan seri Fateh Iran ini.

Iran mulai mengembangkan teknologi peluru kendali sejak era Shah Reza Pahlevi, yang kemudian terguling pada 1978.

Ketika Perang Iran-Irak (1980-1988), pengembangan rudal ini dipercepat untuk mengimbangi militer Saddam Hussein.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved