BNPB Mencatat Ada 43 Korban Jiwa Akibat Bencana Banjir Besar di Wilayah Jabodetabek
Banjir besar terjadi di beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Banten sejak Selasa (31/1/2020).
TRIBUNPADANG.COM - Banjir besar terjadi di beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Banten sejak Selasa (31/1/2020).
Meski, banjir di beberapa titik mulai surut.
• Soal Penyebab Banjir Jakarta, Anies Baswedan Beda Pendapat dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
• Ayo! Catat Update Titik Banjir di Jakarta, Jabar, dan Banten
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Jumat (3/1/2020) pukul 09.00 WIB sebanyak 43 korban jiwa akibat bencana banjir besar di wilayah Jabodetabek.
Berikut rincian jumlah korban seperti dikutip dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) www.bnpb.go.id:
1. Jakarta Pusat: 1
2. Jakarta Barat: 1
3. Jakarta Timur: 7
4. Kota Depok : 3
5. Kota Bekasi: 3
6. Kota Bogor: 1
7. Kota Tangerang: 1
8. Kota Tangerang Selatan: 1
9. Kabupaten Bogor: 16
10. Kabupaten Bekasi: 1
11. Kabupaten Lebak: 8 (tambahan)
Rinciannya kasus penyebab meninggalnya para korban tersebut antara lain:
1. Hilang : 1 orang
2. Hipotermia: 3 orang
3. Terseret Arus Banjir: 17 orang
4. Tersengat Listrik: 5 orang
5. Tertimbun Tanah Longsor: 12 orang
6. Dalam Pendataan: 5 orang
Nama-nama korban tewas ini dihimpun BNPB berdasarkan data kompilasi BPBD, Kemenkes, dan Kemensos.
• Diajak Mengungsi Malah Ngamuk, Warga Banten Ini Ditemukan Tewas saat Banjir Melanda
• Banjir Jabodetabek Akibatkan 16 Orang Meninggal Akibat Hipotermia,Tenggelam dan Tersengat Listrik
Kepala BNPB Doni Monardo
Kepala BNPB, Doni Monardo mengharapkan ketegasan para pemimpin daerah dalam mengingatkan masyarakat untuk mengungsi.
"Sangat diharapkan ketegasan para pemimpin daerah untuk mengingatkan masyarakat. Harta penting tetapi nyawa lebih penting," ujar Doni dalam siaran pers, Kamis (2/1/2019).
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala BNPB Doni Monardo dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV.
• Presiden Jokowi Sampaikan 3 Instruksi terkait Bencana Banjir, Utamakan Keselamatan Warga
• Gubernur Anies Beserta Rombongan BNPB dan Menteri PUPR Pantau Banjir Gunakan Helikopter
Banjir melanda di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019).
Melihat prediksi cuaca ekstrem yang masih akan terus terjadi hingga pertengahan Februari 2020.
Doni Monardo meminta agar penanganan banjir di Jabodetabek sama seperti penanganan banjir di Konawe Utara.
Menurut Doni, kepala daerah berhasil mengevakuasi seluruh warga sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Caranya dengan memaksa korban yang masih bertahan untuk meninggalkan rumah mereka.
• Jakarta Banjir, Media Sosial Dihebohkan dengan Video Mobil BMW Hanyut Terbawa Arus
• Sejumlah Rumah Artis Terendam Banjir Jakarta, Yuni Shara, Senyorita, Evi Masamba hingga Nycta Gina
"Pengalaman di Konawe utara kenapa masyarakat bisa selamat karena mulai dari bupati, kemudian kepala dinas, sampai camat, dan kades, itu memaksa penduduknya evakuasi, untuk mengungsi sementara,"
"Sehingga ketika air hujan, air bah datang, rumahnya hanyut terbawa oleh arus, korbanya tidak ada," jelas Doni.
Derasnya air yang memasuki permukiman dan fasilitas umum membuat sekitar 62 ribu orang mengungsi di 308 titik pengungsian.
Walaupun banyak yang telah mengungsi, tidak sedikit juga warga yang tetap memilih tinggal dan bertahan di rumah mereka untuk menjaga harta benda serta rumah masing-masing.
Namun ketika memilih untuk bertahan di rumah, kebutuhan makanan, minuman, air bersih serta pakaian menjadi terbatas.