Jurus Jitu Erick Thohir di BUMN, Batalkan Superholding ala Rini Sumarno hingga Incar Mantan Menteri

Selama dua bulan menjabat, pendiri Mahaka Media itu melakukan sejumlah gebrakan dalam rangka "bersih-bersih" BUMN di tanah air.

Editor: afrizal
KOMPAS.com / RAKHMAT NUR HAKIM
Menteri BUMN, Erick Thohir, melakukan perombakan besar-besaran di instansinya. Bagaimana nasib tujuh deputi yang dicopot? 

Arya Sinulingga mengatakan langkah itu dilakukan agar para pejabat yang biasanya berurusan dengan birokrasi bisa memahami permasalahan di korporasi, demikian sebaliknya.

"Banyak yang memang punya pengalaman di bidang bisnis sebelumnya di korporasi. Sudah lama ya sekarang refresh lagi kembali ke korporasi," kata Arya.

Adapun pos-pos baru yang ditempati, yaitu Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah menjadi Wadirut Angkasa Pura II, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra menjadi Wadirut Pelindo 2.

Kemudian Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno menjadi Dirut Barata, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro menjadi Wadirut Pegadaian, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro menjadi Wadirut Danareksa atau Dirut Danareksa Sekuritas.

Sementara Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo menjadi Wadirut Bulog dan Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro menjadi Wadirut Pupuk Indonesia.

3. Angkat Ahok jadi Komut Pertamina

Kebijakan Erick Thohir yang juga mendapat sorotan dari banyak pihak adalah mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Penunjukkan Ahok sebagai salah satu pimpinan BUMN strategis ini sempat mendapat penolakan dari beberapa pihak. Di antaranya sebagian pegawai di serikat pekerja Pertamina.

Ketika ditanya mengenai penolakan tersebut, Ahok menjawabnya secara santai. Ahok menanggapi kabar penolakan serikat pekerja dengan santai sambil bergurau. "Ya kan mereka belum kenal saya. Mereka tidak tahu saya lulusan S3 Mako Brimob," kata dia sambil tertawa.

Sementara Erick berharap Ahok bisa membantu Pertamina dalam meningkatkan kinerjanya, terutama dalam mengurangi impor migas.

Selain Ahok, Erick juga menunjuk Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama. Dia juga mengangkat mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan Pertamina.

4. Angkat Chandra Hamzah Jadi Komut dan Pahala Jadi Dirut BTN

BUMN lain yang diutak-atik Erick Thohir adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Erick mengangkat mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama dan eks Direktur Keuangan Pertamina Palaha Mansury sebagai Direktur Utama.

Erick Thohir menjelaskan alasan di balik pemilihan mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra Hamzah ini sebagai Komisaris Utama BTN.

Menurutnya, Chandra Hamzah mempunyai latar belakang hukum yang bisa mengatasi isu dalam BTN saat ini.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved