Ibu Muda Korban Penipuan Arisan Online Sebut Ada Iming-iming Tanpa Riba

Elsa Gusmelinda (26) tergiur dengan iming-iming mendapatkan uang arisan tanpa kocokan setiap tahun oleh agen

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN
Elsa Gusmelinda (26, kiri) dan dua orang rekannya melaporkan pemilik agen arisan dan investasi online tanpa riba bodong berbasis Facebook yang diduga menipu mereka dan ratusan korban lain ke Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (12/11/2019). 

TRIBUNPADANG.COM - Elsa Gusmelinda (26) tergiur dengan iming-iming mendapatkan uang arisan tanpa kocokan setiap tahun oleh agen arisan dan investasi online tanpa riba bodong di Facebook.

Sejak 2017, ia ikut dalam grup arisan online itu. Pada tahun pertama, ketika ikut program arisan dengan besaran Rp 10 juta, si pemilik agen menepati janjinya.

Elsa berhasil memperoleh uang tersebut pada Agustus 2018. Tergiur, ia pun melanjutkannya pada September 2018 untuk program arisan yang lebih besar, yakni Rp 75 juta.

Untuk memperolehnya, ia cukup bayar iuran Rp 2,5 juta per bulan. "Nah saya sudah masuk (setor) Rp 15 atau 17,5 juta.

Maret (2019) saya tarik, enggak keluar. April, Mei, Juni, enggak keluar," kata Elsa kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (12/11/2019).

Elsa akhirnya menyetop setoran iurannya dan mem-posting dugaan penipuan yang ia alami ke grup-grup lain di Facebook.

Yakin ada ratusan korban lain Elsa yakin ada ratusan korban lain yang tersebar di beberapa kota lain, seperti Jakarta, Cirebon, Bekasi, Bandung, Batam, Riau, Purwakarta, dan Cibinong.

Dua rekannya dari Bandung turut jadi korban. Baca juga: Tertipu Arisan Online Tanpa Riba,

Warga Bekasi Dijanjikan Uang Tanpa Kocok Elsa mengenal mereka melalui grup Whatsapp sejak ia menghentikan setoran iuran dan pilih mem-posting dugaan penipuan yang ia alami ke media sosial.

Mereka tak semuanya mengikuti program arisan online seperti dirinya. Sebab, agen arisan online ini juga menyodorkan aneka program lain, yakni investasi online, mobil, motor, rumah tanpa riba.

"Sejak saya stop, saya cari itu orang, saya sempat posting viralin di grup jual beli, terus banyak akhirnya korban-korban yang bermunculan sudah setahun yang lalu. Ada yang mengaku sudah rugi Rp 35 juta," klaim Elsa.

Namun, kebanyakan dari mereka belum berani melaporkannya ke polisi.

Si pemilik agen bodong itu disebut melayangkan ancaman apabila terduga korbannya melapor.

"Sekarang sudah pada angkat tangan, soalnya owner-nya ini gimana ya, sok-sok pasang badan. Dia bilang 'lapor saja kalau mau lapor, saya juga bisa laporin kalian pakai UU ITE'," ungkap Elsa.

"Sebenernya saya mau angkat tangan, cuma saya lihat ini orang makin menjadi-jadi cari mangsa baru," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved