Sumbar Dilanda Bencana Lagi

Warga Terdampak Bencana di Tanah Datar Mengungsi ke Rumah Saudara yang Lebih Aman

Akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tanah Datar, sebagian warga yang daerahnya terdampak bencana pun diungsikan ke daerah yang lebih

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.BPBD TANAH DATAR
Sejumlah warga yang mengungsi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Kamis (19/12/2019, malam. 

Warga Terdampak Bencana di Kabupaten Tanah Datar Mengungsi ke Rumah Saudara yang Lebih Aman

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tanah Datar, sebagian warga yang daerahnya terdampak bencana pun diungsikan ke daerah yang lebih aman.

Mereka kemudian mengungsi ke rumah saudara terdekat, yang letaknya relatif jauh dari bantaran sungai serta yang relatif lebih aman.

Kasi Kedaruratan BPBD Tanah Datar, Dody Susilo mengatakan bahwa ada dua titik lokasi banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar.

Dijelaskannya, bahwa bencana banjir terjadi di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, dan Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan.

Sedangkan, bencana tanah longsor terjadi di Nagari Salimpaung, dan Nagari Tanjung Baru.

"Untuk lokasi yang terkena dampak banjir akibat adanya luapan dari sungai yang berada di dekat penukiman warga," kata Dody Susilo, Jumat (20/12/2019).

Dody Susilo menjelaskan bahwa akibat banjir tersebut warga yang tinggal di dekat tepi kanan dan kiri sungai untuk meninggalkan rumah pada malam hari tadi.

Hal tersebut dilakukannya karena untuk menghindari hal yang tidak didminginkan karena hujan masih turun hingga malam dini hari.

"Malam tadi (Kamis 19/12/2019), kami sudah berikan pengumuman kepada waraga masayrakat yang tinggal di bantaran sungai. Yaitu masyarakat yang berada di bagian kiri dan kanan sungai untuk pindah ke rumah sanak saudara dahulu," kata Dody Susilo.

Dody Susilo  meminta masyarakat untuk mengunci semua pintu yang ada di rumah, dan cukup membawa perlengkapan untuk istirahat.

Dijelaskannya, bahwa untuk mengetahui apakah banjir akan terus meningkat debit airnya atau tidak, ia mengerahkan pihaknya untuk lakukan pemantauan air.

"Debit air sungai yang naik dan masuk ke pemukiman warga akibat curah hujan tinggi dna dikhawatirkan rumah yang berada di bantaran sungai akan tergerus air sungai," sebut Dody Susilo.

Karenanya, dia meminta warga yang tinggal di bantaran sungai untuk dapat mengungsi ke tempat yang relatif lebih aman.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved