Soal Chat 'Tembak Mati' Istri Gubernur Sumbar, Andre Rosiade: Kita Sudahi Urusan Tembak Menembak

Bahkan, lanjutnya, mantan Kapolda Sumbar Fakhrizal yang tidak ada orang di Sumbar berani mengkritiknya, dia berani mengkritik.

"Ternyata kritik saya didengar Kapolri. Hari ini kita menonton hasil kritik saya itu. Jangan bilang saya takut."

"Saya diajarkan orang tua, katakan yang benar itu benar. Yang salah itu salah, takut hanya sama Allah," sambung Andre Rosiade.

Dia menambahkan, masalah chat itu tidak perlu tambah bumbu lagi.

"Kita sudahi urusan tembak menembak. Soal minta maaf kita sudahi. Saya tidak punya masalah dengan keduanya. Saya menghormati mereka. Mari fokus interpelasi," kata dia.

• Irwan Prayitno Kenang Andre Rosiade Pernah Mampir ke Tempat Kerjanya Seusai Aksi Demo di DPR

Gubernur Sumbar Bela Istri

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membela istrinya Nevi Zuairina soal 'tembak mati Andre'.

Irwan Prayitno menilai, pernyataan tersebut adalah sebuah ungkapan menasihati.

Diketahui, pernyataan 'tembak mati Andre' yang dilontarkan Nevi Zuairina berawal saat Andre Rosiade mengomentari kunjungan luar negeri yang kerap dilakukan Irwan Prayitno.

Kemudian beredar screenshot pernyataan Nevi Zuairina di sebuah grup WhatsApp (WA).

"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat," demikian tulis Nevi di grup WA TF Politik Hukum Hankam A.

Kepada wartawan, Selasa (17/12/2019) Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memaklumi hal tersebut karena percakapan WAG yang cenderung emosional.

• Istrinya Tulis Tembak Mati, Gubernur Sumbar Sebut karena Faktor Kedekatan dengan Andre Rosiade

"Kalau kita ngomong di WA gimana? Pribadi kan? Tertutup untuk kita kan? Ngomong macam-macam nggak? Bercarut bisa nggak? Bisa kan?," kata Irwan Prayitno.

Menurut Irwan Prayitno, itu adalah percakapan di grup WA, di mana terbatas untuk kelompok mereka di WA tersebut, bukan untuk konsumsi publik.

"Yang jadi masalah, diarahkan ke publik itu jadi pertanyaan," heran Irwan Prayitno.