Longsor Kab 50 Kota

UPDATE Jalan Padang - Pekanbaru Longsor, BPBD 50 Kota: Alat Berat Dalam Perjalanan

Inilah kabar terbaru Jalan Padang - Pekanbaru Putus akibat longsor setelah terjadi hujan deras, Sabtu (23/11/2019) malam.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
istimewa
Ilustrasi longsor. Foto tak terkait berita Jalan Padang - Pekanbaru putus akibat longsor setelah hujan deras terjadi Sabtu (23/11/2019) malam 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Inilah kabar terbaru Jalan Padang - Pekanbaru Putus akibat longsor setelah terjadi hujan deras, Sabtu (23/11/2019) malam. 

Longsor yang menyebabkan Jalan Padang - Pekanbaru Putus terjadi di bawah Bandrek House sebelum Koto Alam Kabupaten 50 Kota

Longsor terjadi akibat hujan deras di Jalan lintas Payakumbuh - Pekanbaru itu mengakibatkan kemacetan panjang.

Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melewati jalur akibat bencana alam tanah longsor.

BREAKING NEWS: Jalan Lintas Pekanbaru-Payakumbuh Longsor, Macet hingga 6 Kilometer

BREAKING NEWS: 22 Kepala Keluarga di Kecamatan Sangir Solok Selatan Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir

UPDATE Banjir Solok Selatan, 1.020 Rumah 4 Sekolah dan 3 Masjid Terendam, 4 Jembatan Rusak

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar menjelaskan bahwa tanah longsor yang terjadi sedang berlangsung, hingga mengalani kemacaten akibat longsor.

"Untuk rumah warga hingga saat ini tidak ada yang terkena lobgsor," ujarnya, Sabtu (23/11/2019).

Ia juga menjelaskan bahwa akibat bencana longsor tersebut, dibutuhkan alat berat.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol mengatakan saat ini masih mengalami kemacetan parah.

"Saat ini tinggal menunggu alat berat saja lagi," katanya.

Dijelaskannya bahwa saat ini alat berat sedang menuju lokasi longsor.

Sebagian Sumbar Berpotensi Hujan Lebat hingga Akhir November, BMKG: Puncak Curah Hujan Tahunan

Banjir Galapung Tanjung Sani Agam Rusak 13 Rumah, Material Longsor Tutup Jalan Sepanjang 100 Meter

Diberitakan sebelumnya hujan lebat yang terjadi di Kabupaten 50 Kota, Sabtu (23/11/2019) menyebabkan jalan longsor hingga putusnya akses jalan lintas Payakumbuh - Pekanbaru. 

Jalan tertutup material longsor sehingga kendaraan dari Pekanbaru tidak bergerak menuju Payakumbuh dan sebaliknya. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur membenarkan kejadian tersebut.

Longsor yang terjadi akibat hujan deras Sabtu (23/11/2019)  malam ini menyebabkan macet sepanjang 6 kilometer.

"Akibat hujan deras, terjadi longsor. Longsor tersebut mengakibatkan macet sepanjang 6 kilometer," katanya, Sabtu (23/14/2019).

Dikatakan Rumainur lokasi longsor terjadi di bawah Bandrex House sebelum Koto Alam.

"Malam ini kejadiannya sedang berlangusng. Saat ini prakiraan macet yang terjadi diperkirakan sepanjang 6 kilometer," tutupnya.

Disebutkan Rumainur, informasi yang diterimanya saat ini di lokasi sangat membutuhkan alat berat.

Sementara itu BMKG menuturkan sebagian besar wilayah Sumatera Barat berpotensi terjadi hujan lebat menjelang akhir November.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha mengatakan, potensi hujan lebat terutama di wilayah-wilayah Pasaman Barat, Agam, Pasaman, Padangpariaman, Pariaman, Padang, Padangpanjang, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Solok, Pesisir Selatan, Solok, Sawahlunto, dan sekitarnya.

"Dalam dua hingga tiga hari ke depan diprediksi hujan intensitas sedang masih terjadi di wilayah Sumbar, yang dapat diikuti dengan fenomena petir dan angin kencang," kata Yudha Nugraha saat dihubungi TribunPadang.com, Sabtu (23/11/2019).

Mengingat November merupakan puncak curah hujan tahunan, tuturnya, masyarakat perlu mewaspadai perubahan cuaca yang cepat apabila hujan lebat terjadi dalam durasi yang lama.

Selain itu, masyarakat diminta menghindari objek-objek yang dirasa dapat rawan menimbulkan bencana.

"Hujan dapat diikuti fenomena lainnya seperti angin kencang dan petir. Untuk itu, kami harapkan masyarakat menghindari objek rawan menimbulkan bencana seperti baliho dan pohon lapuk," kata dia.

BMKG juga mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan terus mengikuti perkembangan cuaca, bisa melalui aplikasi android atau iOs info BMKG. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat pada, Sabtu (23/11/2019)

Peringatan dini cuaca ekstem dari BMKG berlaku mulai pukul 18.00 WIB dan diprakirakan akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.

Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir/kilat dan angin kencang masih melanda sejumlah wilayah.

Wilayah yang terdampak di antaranya, wilayah Pagai Utara Kepulauan Mentawai.

Kemudian, Ranah Batahan, Koto Balingka, Sungai Aur, Gunung Tuleh,Talamau, Luhak Nan Duo, Pasaman, dan Sasak Ranah Pasisie di Pasaman Barat.

Lalu, wilayah Pasaman meliputi Rao Utara, Mapat Tunggul, Mapat Tunggul Selatan, Padang Gelugur, II Koto, dan Lubuk Sikaping.

Sementara di Agam, juga diguyur hujan dengan intensitas lebat meliputi Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, IV Nagari, Palembayan, Matur, IV Koto, dan Tilatang Kamang.

Begitu juga dengan daerah Bukittinggi dan Limapuluh Kota.

Di Limapuluh Kota daerah yang terdampak yakni Pangkalan, Mungka, Harau, Suliki, Guguk, Akabiluru, dan Lareh Sago Halaban.

Untuk Tanah Datar, daerah Sepuluh Koto, Batipuh, dan Pariangan juga diguyur hujan lebat.

Selain itu, hujan lebat juga melanda Padang Panjang, Padang Pariaman yang meliputi Lima Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Kayutanam, VI Lingkung, Sintuk Toboh Gadang, Lubuk Alung, dan Batang Anai.

BMKG juga memprediksi hujan masih melanda Solok yakni di daerah Junjung Sirih, X Koto Diatas, Gunung Talang, Danau Kembar, dan Lembah Gumanti.

Tak hanya itu, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan juga diguyur hujan lebat.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved