Tanggap Darurat Banjir Bandang

Tertimbun Akibat Banjir Bandang, Masjid di Agam Hanya Tampak Atap, Warga Numpang Salat Jumat

Banjir bandang terjadi di Jorong Gelapung, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Agam, Sumbar.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Sebuah masjid di Jorong Gelapung, Kabupaten Agam, hanya tampak atap akibat tertimbun banjir bandang. 

Lokasi masjid terdekat dari lokasi banjir bandang berjarak sekitar setengah kilometer.

"Masjid di sini digunakan sebagai sarana pertemuan masyarakat untuk melakukan musyawarah, selain untuk ibadah," ujarnya.

Sebuah masjid di Jorong Gelapung, Kabupaten Agam, hanya tampak atap akibat tertimbun banjir bandang.
Sebuah masjid di Jorong Gelapung, Kabupaten Agam, hanya tampak atap akibat tertimbun banjir bandang. (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Live Streaming: Alat Berat Dikerahkan Membuka Akses Jalan Pasca Banjir Bandang di Kabupaten Agam

Ditetapkan Tanggap Darurat

Bupati Agam Indra Catri menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang Agam menjadi 15 hari.

Sebelumnya, masa tanggap darurat banjir bandang yang melanda Jorong Gelapung, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam hanya ditetapkan 3 hari.

Namun, setelah melihat kondisi di lapangan, masa tanggap darurat bencana banjir bandang Agam diperpanjang jadi 15 hari.

Selama 15 hari itu, Bupati Agam meminta apa yang menjadi potensi longsor kembali terulang diselesaikan.

"Mana yang retak dan mana yang berpotensi longsor kita rontokkan betul. Dan, saya tetapkan lagi tanggap daruratnya menjadi 15 hari," sebutnya.

Warga saat melihat proses pembersihan jalan dari material yang dibawa banjir bandang.
Warga saat melihat proses pembersihan jalan dari material yang dibawa banjir bandang. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Pasca Banjir Bandang di Agam, 49 Warga Masih Mengungsi di Rumah Tetangga dan Kerabat

"Dengan catatan dilihat betul dan dicek betul ke lapangan. Saya maunya setelah ini tidak ada lagi longsor dan tidak ada lagi bencana," ujarnya, Jumat (22/11/2019).

Indra Catri mendapat informasi bahwa harus dilakukan penyisiran ke atas bukit yang menjadi titik awal datangnya banjir bandang.

Masa tanggap darurat tersebut ditetapkan sejak kemarin Kamis (21/14/2019).

"Selama 15 hari ke depan ini, kita tetap menyelamatkan masyarakat, disediakan dapur umum, disediakan pelayanan lainnya," ujarnya.

BPBD Kabupaten Agam Imbau Masyarakat Tetap Waspada akan Banjir Bandang

Disebutkannya bahwa akan juga dilakukan penyisiran lereng-lereng.

Tebing-tebing yang berpotensi longsor akan dirontokan.

Disebutkannya bahwa untuk rehab rekontruksi akan dilakukan setelah dilakukan evakuasi menyeluruh dan dibersihkan lokasi dari material banjir bandang.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved