Mayat Bayi Hilang
Pihak RSUP M Djamil Padang Minta Maaf Atas Dugaan Terjadinya Miss Komunikasi
Pihak RSUP Dr M Djamil Padang membantah informasi yang berkembang melalui media sosial/Medsos tentang penangguhan jenazah
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Pihak RSUP M Djamil Bantah Penangguhan Jenazah Bayi Sempat Minta Maaf Terkait Penyampaian yang Kurang
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pihak RSUP Dr M Djamil Padang membantah informasi yang berkembang melalui media sosial/Medsos tentang penangguhan jenazah satu bayi atas nama Muhammad Khalif Putra (6 bulan).
Menyusul, kabar lainnya diduga karena tidak mampu membayar biaya selama dalam perawatan di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUP Dr M Djamil Padang, dr Yusirwan Yusuf meminta maaf atas jika ada penyampaian yang kurang jelas, sehingga diduga terjadinya miss komunikasi.
Yusirwan Yusuf menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan penahanan jenazah, karena tidak mampu membayar.
• Dibawa Kabur Driver Ojol, RSUP M Djamil Padang Bantah Tahan Mayat Bayi, ‘Kalau Mati Suri Bagaimana?’
• PPID RSUP M Djamil Padang : Pasien Meninggal, Jika tidak Ada Uang, Itu Cukup Ada Jaminan KTP
• Alasan Para Driver Ojol Bawa Paksa Mayat Bayi dari RSUP M Djamil Padang: Kami Diopor Kian ke Mari
Terkait kondisi yang terjadi dikatakannya, pengambilan jenazah bayi bernama Muhammad Khalif Putra dilakukan oleh oknum masa Ojek Online yang terjadi secara tiba-tiba atau mendadak.
"Bahwa orangtua perempuan dari korban sedang mengurus berbagai urusan adminstrasi lainnya.
Di antaranya, hal pertanggungjawaban pembayaran, surat kematian, juga prosedur lainnya, termasuk untuk pengangkutan jenazah menuju rumah duka," papar Yusirwan Yusuf.
Yusirwan Yusuf menjelaskan bahwa akan ada pengurusan surat kematian sebelum jenazah dibawa pulang.
Terkait keterlambatan sekitar 1 jam, imbuh Yusirwan Yusuf antara kedua belah pihak staf RSUP dan pihak keluarganya sebetulnya terjalin baik serta tidak akan ada masalah.
"Kami dari pihak rumah sakit (RSUP) dr M Djamil, mungkin ada yang kurang dalam melakukan penyampaian-penyampain dan komunikasi terhadap warga di Padang. Kami meminta maaf atas penyampaian komunikasi yang tidak sampai," ujar Yusirwan Yusuf.
Dijelaskannya bahwa hal tersebut menjadi salah pengertian, sehingga terkesan RSUP M Djamil mendahulukan uangnya daripada jenazahnya.
"Kalau (pasien) pulang apabila kami sampai tidak tahu menahu, maka nantinya kami akan diperiksa BPK. Ini badan negara harus ada kejelasannya. Bagaiaman uang masuk, dan uang keluar dari pasien. Dan, kalau administrasi dari pasien jelas, tidak akan ada masalah," kata Yusirwan Yusuf.
Ke depan, pihaknya akan memperbaiki komunikasi, supaya antara kedua belah pihak ada saling pengertian.(*)