Lima Warga Tersambar Petir di Agam Sumbar, BMKG Peringatkan Potensi Adanya Awan Cumulonimbus
ketika kondisi langit dari terik berubah menjadi gelap akan hujan, masyarakat diimbau menjauhi objek seperti pohon, tiang, dan lain sebagainya
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lima warga yang berteduh di gubuk saat ke sawah disambar petir di Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (18/11/2019).
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha, menanggapi peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB tersebut.
Menurutnya, petir diantaranya terjadi karena adanya awan Cumulonimbus.
Awan Cumulonimbus merupakan awan yang kasat mata terlihat menjulang besar warnanya abu-abu agak hitam.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Cumulonimbus akan menjadi pemicu terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
• Berteduh di Pondok Tengah Sawah, 5 Warga Agam Disambar Petir, Satu Orang Tewas di Tempat
• Seorang Pria dan 19 Ekor Kerbau Tewas Disambar Petir di Tapanuli Tengah, Begini Kronologinya
"Sambaran petir ditimbulkan oleh awan-awan cumulonimbus, dimana di dalamnya terdapat perbedaan muatan listrik sehingga menimbulkan loncatan listrik yang dinamakan kilat," terangnya kepada TribunPadang.com, Selasa (19/11/2019).
Dia menambahkan, awan-awan tersebut cenderung terjadi pada saat kondisi cuaca lembab dan panas.
"Kita lihat pada saat pagi dan siang hari di wilayah Sumbar beberapa hari terakhir, cukup terik dan lembab namun kondisi ini akan berubah pada saat sore hari, dimana cuaca menjadi buruk," jelasnya.
Menurutnya, masyarakat perlu mewaspadai perubahan kondisi cuaca yang cepat tersebut.
Lalu kemudian, sambaran petir, kata dia, umumnya terjadi pada objek benda yang lebih tinggi dibandingkan objek lain di sekitarnya.
• Toyota Avanza Tabrak 3 Mobil yang Sedang Parkir di Padang, Sopir Ngaku Tak Sadar ke Polisi
"Dalam kasus ini seringkali pondok di tengah sawah dapat menjadi objek terkena sambaran petir," ungkap Yudha Nugraha.
Untuk mengantisipasi atau meminimalisir dampak sambaran petir, ia juga meminta agar masyarakat tidak memasang tiang antena televisi atau sejenisnya yang terbuat dari logam dengan posisi tinggi.
"Kemudian ketika kondisi langit dari terik berubah menjadi gelap akan hujan, masyarakat diimbau menjauhi objek seperti pohon, tiang, dan lain sebagainya," harap Yudha Nugraha.
Diberitakan sebelumnya, lima warga disambar petir di Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (18/11/2019) saat berteduh di gubuk sawah.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Kelima korban atas nama Darlis (38), Dalinur (55), Yasmadianto (38), Mardianto (25) dan Faisal (20).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bemcana Daerah (BPBD) Agam, Syafrizal mengungkapkan, kejadian berawal saat kelima korban yang sedang bekerja di sawah.
Namun, saat berada di sawah, tiba-tiba hujan datang.
"Mereka berlima berteduh di pondok yang tak jauh dari sawah mereka," ungkap Syafrizal saat dihubungi TribunPadang.com, Senin malam.
Akibat kejadian tersebut, Yasmadianto meninggal dunia di pondok tersebut.
Sedangkan Darlis dan Dalinur mengalami luka bakar ringan sampai sedang pada bagian kaki kanan.
Darlis dan Dalinur harus mendapatkan perawatan di RSUD Lubuk Basung.
Dua korban lainnya atas nama Mardianto dan Faisal mengalami luka bakar ringan.
Mardianto dan Faisal dirawat di Puskesmas Bawan.
Syafrizal mengungkap, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di daerah tersebut.
Sehingga ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat ke sawah.
"Apabila hujan datang, segera saja berteduh ke rumah warga terdekat. Jangan di pondok," pungkasnya.(*)